BANTENRAYA.COM – Beberapa waktu ini warganet dihebohkan dengan salah satu series dari Malaysia berjudul Bidaah yang ditayangkan di Viu hingga menjadi viral bagi masyarakat Indonesia.
Series Bidaah yang tayang di Viu ini berjumlah 15 episode yang mengangkat isu kontroversial tentang penyimpangan yang dilakukan oleh Guru atau Mursyid dalam agama Islam.
Serial Bidaah juga menuai sorotan publik, pasalnya banyak berbagai adegan yang mengangkat isu keagamaan, baik dari segi maupun isu yang diangkat.
Baca Juga: Weekend Spesial 10 Kode Voucher Shopee Hari Ini 12 April 2025, Lebih Hemat Kantong Belanja
Salah satu yang disorot dalam serial Bidaah ini ialah praktek meminum air bekas mandi Guru atau Mursyid untuk mencari sebuah keberkahan.
Praktek tersebut dilakukan secara langsung oleh jamaah anggota komunitas Jihad Ummah atau nama jamaah dalam serial Bidaah tersebut.
Isu tersebut diungkap dalam satu scene yang memperlihatkan beberapa jamaah laki-laki Walid (Mursyid/Guru dalam Jihad Ummah) sedang memasukkan air bekas mandi Walid dan istrinya ke dalam sumur yang diperuntukkan untuk minum para jamaah.
Baca Juga: Tayang Perdana! Link Nonton Resident Playbook Episode 1 Sub Indo, Lengkap dengan Spoiler
Landas bagaimana pandangan dalam agama Islam dalam praktek tersebut?
Dikutip Bantenraya.com dari laman resmi islam.nu.or.id, berikut pandangan meminum air bekas guru dalam serial bidaah menurut Islam.
Hukum Tabarruk Kepada Orang Saleh
Tabarruk adalah sebuah sikap mengharap berkah melalui orang saleh seperti Nabi, Wali, atau Ulama. Perilaku ini diperbolehkan dalam Islam, sebagaimana telah dijelaskan dalam Hadits Rasulullah SAW yang menunjukkan akan kebolehan mencari berkah melalui orang-orang saleh dengan berbagai cara.
Baca Juga: 662 Warga Lebak Ajukan Pembuatan Kartu Kuning Pasca Lebaran
Salah satu bentuknya adalah mengharap berkah dari air wudhu, sebagaimana tergambar dalam hadits berikut:
وروى الطبراني بسند جيد عن ابن عمر رضي الله تعالى عنهما قال: كان رسول الله صلى الله عليه وسلّم يبعث إلى المطاهر فيؤتى بالماء فيشربه يرجو بركة أيدي المسلمين
Artinya:
“Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dengan sanad yang jayyid dari Ibnu Umar RA, ia berkata, ‘Rasulullah SAW bergegas menuju tempat bersuci umum, lalu beliau mengambil air dari tempat tersebut dan meminumnya seraya berharap mendapatkan berkah (kebaikan) dari bekas tangan-tangan umat Islam,’” (Muhammad ash-Sholihi, Subulul Huda war Rasyad fi Sirah Khairil ‘Ibad, [Beirut: Darul Kutub Ilmiah, 1993], jilid VII, hlm. 221).
Baca Juga: UIN SMH Banten Buka Penjaringan Rektor Baru Periode 2025-2029, Ini Jadwal Lengkapnya!
Hadits tersebut menunjukkan bahwa seseorang boleh untuk mengharapkan berkah melalui orang-orang saleh, akan tetapi hal ini tidak berlaku mutlak. Karena orang yang bisa menjadi wasilah untuk mendapatkan berkah adalah orang-orang saleh yang mengikuti sunnah-sunnah nabi Rasulullah SAW, bukan orang-orang ahli bid’ah. (Shahih Ibnu Hibban, [Beirut: Muassasatur Risalah, 1988, jilid IV, 82).
Meminum Air Bekas Mandi Guru
Ulama lain dalam agama Islam seperti Syekh al-Baijuri menjelaskan bahwa meyakini sesuatu datang selain dari Allah dapat dikategorikan sebagai perbuatan kufur. Hal ini sebagaimana pendapat beliau dalam kitab Tuhfatul Murid berikut:
فمن اعتقد أن الأسباب العادية كالنار والسكين والأكل والشرب تؤثر فى مسبباتها الحرق والقطع والشبع والرى بطبعها وذاتها فهو كافر بالإجماع
Artinya:
“Siapa pun yang meyakini bahwa penyebab itu tergantung kepada akibatnya, seperti api menyebabkan terbakar, pisau menyebabkan terbelah, makan menyebabkan kenyang dan minum menyebabkan segar dengan sendirinya dan karena zat tersebut, maka orang yang meyakini ini akan dikategorikan sebagai orang yang kufur menurut konsensus ulama’.”
Baca Juga: Harga Tiket Nonton Film Komang di Bioskop Cilegon Hari ini, Mulai dari Rp45 Ribu Aja!
Hukum Meminum Air Bekas Mandi Guru
Meminum air bekas mandi guru adalah suatu perbuatan yang dianggap bid’ah dan tidak dilakukan oleh Rasulullah SAW dan para sahabat, selain itu perilaku ini juga hal yang dilarang jika ditinjau dari makanan dan minuman seperti apa yang halal untuk dikonsumsi. Allah memerintahkan manusia untuk mengonsumsi makanan yang halal lagi baik dan mengharamkan sebaliknya.
Lantas, pesan apa yang bisa kita ambil dari adegan-adegan kontroversi seperti meminum air mandi guru di series Bidaah yang tayang di Viu tersebut?
Tentu saja hal penting yang dapat kita petik adalah pentingnya sikap kritis terhadap praktik-praktik yang mengatasnamakan agama, namun tidak memiliki landasan syariat yang jelas. ***