BANTENRAYA.COM – Kelompok Sadar Wisata atau Pokdarwis Desa Kubang Baros, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang berencana membuat membuat wisata baru berupa arung jeram.
Rencana pembuatan arung jeram dilakukan sebagai wisata alternatif selain destinasi utama berupa air terjun Curug Betung.
Ketua Pokdarwis Desa Kubang Baros Jaenal Abidin mengatakan, pembuatan wisata arung jeram masih tahap perencanaan dan masih dalam tahap kajian.
“Kalau wisata utamanya ada air terjun. Sekarang sedang ada wacanakan untuk membuka wisata arung jeram, tapi kita masih melakukan mitigasi untuk memastikan kemanannya,” ujarnya, Kamis, 24 Oktober 2024.
Baca Juga: Tarik Minat Investor, Pemkot Cilegon Janjikan Investasi yang Ramah dan Kondusif
Ia menjelaskan, untuk membuat wisata arung jeram pihaknya didukung dengan kondisi alam yang sangat bagus dengan kondisi air yang cukup deras.
“Dukungan dari alam sih cukup memungkinkan dan aliran airnya juga desras serta pemandanganya juga indah. Cuma dari segi bebatuan masih perlu perhatian karena batunya besar-besar,” ungkapnya.
Jaenal menuturkan, wisata di Desa Kubang Baros juga sudah dikenal oleh banyak wisatawan yang menikmati suasana destinasi air terjun.
“Kalau pengunjung banyak karena memang ada wisata alternatif pendungkanya. Tidak hanya destinasi utamanya, pengunjung juga datang untuk melihat kerajinan-kerajinan seperti ekonomi kreatif yang kita garap,” jelasnya.
Baca Juga: 112 Formasi CPNS di Kota Serang Sepi Peminat
Pada tahun 2023 Desa Wisata kubang Baros juga terpilih dan masuk kedalam 75 besar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) yang diselenggarakan oleh Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
“Alhamdulillah tahun 2023 kita masuk 75 besar ADWI dan memang ada bantuan dari pemerintah juga yang kita alokasikan untuk kamar mandi, gazebo, landmark,” dan lain sebagainya,” paparnya.
Ia menjelaskan, saat ini pihaknya masih kesulitan untuk mengembangkan wisata rung jeram lantaran tanah tersebut dimiliki oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Kita sudah negosiasi dan mengirim surat ke pemilik lahan yaitu BUMN dan itu sudah dilakukan beberapa kali, tapi memang dari mereka belum ada tanggapan serius,” ungkapnya.***

















