BANTENRAYA.COM – Rambut dengan warna putih atau yang lebih dikenal uban tentunya banyak ditemui pada orang yang telah berusia 50 tahun ke atas.
Namun, akhir-akhir ini juga banyak orang yang berusia sekitar 20 atau 30 tahun sudah terdapat uban di kepalanya.
Selain uban, rambut rontok yang menyebabkan kebotakan juga menjadi masalah tersendiri bagi seseorang.
Uban dan kebotakan yang dialami bisa menjadi penghambat kepercayaan diri seseorang untuk tampil di hadapan publik.
Obat berbahan kimia tentu banyak ditemukan di toko obat maupun salon kecantikan untuk mengobati uban maupun kebotakan.
Namun siapa sangka, warga Cilegon bernama Fatulloh berhasil memroduksi Shampo dan Minyak Kemiri herbal untuk mencegah rambut uban dan kebotakan.
Fatulloh sendiri merupakan warga yang berdomisili di Lingkungan Telu, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon.
Fatulloh kini memroduksi Shampo dan Minyak Kemiri untuk dipasarkan melalui offline maupun online.
Brand Candela menjadi merk dagang yang diambil Fatulloh, yang berarti kemiri dalam bahasa Italia.
“Shampo kemiri itu berbahan organik ya, dari minyak kemiri dan campuran bahan yang lain. Itu memunyai manfaat yang luar biasa, terutama buat penguatan akar rambut, terus karena ini mengandung ekstrak daun mint, bagus untuk peredaran darah di kulit kepala,” kata Fatulloh ditemui di rumahnya yang sekaligus menjadi tokonya dengan nama Rifda Jaya di Jalan KH Aliyudin, Kecamatan Jombang pada Senin, 14 Oktober 2024.
Baca Juga: Debat Pertama Paslon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten 2024 akan Bahas Kesejahteraan
Usaha produksi shampoo dan minyak kemiri bagian dari bisnis Fatulloh di Toko RIfda Jaya yang menjual gallon air mineral, serta beberapa produk plastik lainnya.
Tak canggung, Fatulloh terus berkisah tentang shampo dan minyak kemiri yang diproduksinya.
“Minyak kemiri itu bisa menghitamkan dan bikin rambu berkilau, memercepat pertumbuhan rambut,” kata Fatulloh sembari menunjukkan botol Shampo Candela.
Tak berhenti di situ, Fatulloh mengajak untuk memerlihatkan cara membuat shampoo dan minyak kemiri ke bagian dapur rumahnya.
Fatulloh mengaduk kemiri yang telah ditumbuk dan dicampur bahan-bahan lainnya hingga tercampur merata sebelum dimasak dan diambil minyaknya.
Baca Juga: Kepala BI Banten Ameriza M Moesa Ngaku Tak Bisa Melawan Godaan Sayur Lodeh
“Jadi kalau yang sudah botak, dipakai minya kemiri terstimulasi. Hampir setahun bikin ini dan sudah di endorse Pemerintah Kota Cilgon (Dinas Koperasi dan UMKM),”
Fatulloh menuturkan, saat ini dirinya sedang mengurus Hak Atas KArya Intelektual dan BPOM.
“Kalau NIB (Nomor Induk Berusaha) sudah. Sebulan paling stok 200 botol,” paparnya.
Fatulloh memroduksi shampoo minyak kemiri ukuran 150 mililiter dan dijual dengan harga Rp 40 ribu per botol.
Penjualan secara langsung di tokonya dan penjualan online dengan brand Shampo Kemiri Hitam Candela.
Baca Juga: Bukan Cuma Tulisan di Atas Kertas, Ini Program Robinsar – Fajar Hadi Prabowo untuk Kota Cilegon
Sementara, untuk minyak kemiri murni Rp 60 ribu per botol.
“Minyak lebih mahal. Kalau setengah kilogram kemiri bisa sekitar 500 botol, tapi kalau untuk minyak kemiri tidak sampai 500 botol,” paparnya.
Fatulloh mendapatkan bahan baku kemiri dari Pasar BAru Kranggot Kota Cilegon.
“Tidak ada spesifikasi khusus, kemiri yang buat masak, seperti biasa,” tuturnya
Ia mengakui telah memunyai pelanggan tetap dan sudah merasakan khasiatnya, yang tadinya rambut rontok, kini sudah tidak rontok lagi.
Baca Juga: Mangkir Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye, Pasangan Calon Walikota Cilegon Tak Dilantik
“Kalau bahan-bahannya selain kemiri, air reserve osmosis, kalim hidroksida, glycerin, natrium klorida,” urainya.
Pengembang Kewirausahaan Ahli Muda pada Dinas Koperasi dan UKM Kota Cilegon Teti Hartati mengaku jika Candela telah mengurus Nomor Induk Berusaha atau NIB kepada DinkopUKM Kota Cilegon.
HAKI juga sudah dikantongi.
“Kemarin kita minta untuk BPOM dan label Halal, karena ini masuk kategori kosmetik,” tuturnya.***