BANTENRAYA.COM – Badan Pusat Statistik atau BPS Provinsi Banten menyampaikan kondisi perkembangan Indeks Harga Konsumen atau IHK gabungan lima kabupaten dan kota di Banten selama September 2024.
BPS Provinsi Banten mencatat, provinsi paling ujung barat di Pulau Jawa ini kembali mengalami deflasi sebesar -0,26 persen, lebih dalam dibandingkan dengan inflasi secara nasional sebesar -0,12 persen.
Kepala BPS Provinsi Banten Faizal Anwar mengatakan, sepanjang tahun 2024, total Banten sudah mengalami lima kali deflasi diantaranya, pada bulan Januari 0,04 persen, Mei 0,52 persen, Juni 0,08 persen, Juli 0,24 persen dan terakhir di bulan September.
“Hal ini disebabkan oleh menurunnya IHK di Banten dari bulan Agustus sebesar 105,73 poin dan turun pada bulan September sebesar 105,46 poin,” kata Faizal dalam siaran resmi BPS di Jalan Syeh Nawawi Al Bantani Kavling H 1 – 2 KP3B, Kota Serang, Selasa 1 Oktober 2024.
Baca Juga: KPU Kota Cilegon Jamin Pendirian TPS Ramah Disabilitas
Lebih rinci, Faizal menjabarkan, lima komoditas yang memberikan andil terbesar terhadap inflasi di Banten yakni cabai rawit 0,13 persen, cabai merah 0,08 persen, telur ayam ras 0,05 persen bensin 0,04, dan tomat 0,02 persen.
“Adapun lima komoditas yang mengalami inflasi selama bulan September di Banten diantaranya kopi bubuk 0,06, persen nasi dengan lauk, air dalam kemasan, buah naga, dan sate masing-masing sebesar 0,01 persen,” paparnya.
Dengan kondisi tersebut, perkembangan inflasi Banten berdasarkan tahun kalender atau periode Januari-September 2024 tercatat sebesar 0,78 persen, di bawah standar yang telah ditetapkan Bank Indonesia atau BI sebesar 2,5 persen plus minus 1 persen.
Sementara secara tahunan, inflasi di Banten tercatat sebesar 2,03 persen.
Baca Juga: PAKAI BATIKMU! Dapatkan Diskon Besar Semua Menu di The Surosowan Cilegon dan Jakarta
“Andil inflasi berdasarkan tahun kalender tercatat disebabkan oleh kopi bubuk, emas perhiasan, nasi dengan lauk, sigaret kretek mesin, dan minyak goreng,” jelas Faizal.
BPS Provinsi Banten juga mencatat berdasarkan lima kabupaten dan kota yang tercatat paling dalam mengalami deflasi ialah Kabupaten Pandeglang sebesar -0,37 persen, disusul Kota Tangerang -0,27 persen, Kota Serang -0,25 peren Kota Cilegon, -0,24 persen, dan Kabupaten Lebak -0,08 persen.***


















