BANTENRAYA.COM – Partai Gerindra yang memajukan kader internalnya di Pilgub Banten 2024 mulai menunjukkan niatan untuk borong partai yang ada di parlemen.
Hingga saat ini telah ada 7 partai politik yang sudah resmi menyatakan bergabung dengan Partai Gerindra.
Sementara total kursi yang sudah dikantongi dari Gerindra dan 6 partai ini mencapai 62 kursi dari total 100 kursi yang ada di DPRD Provinsi Banten.
Baca Juga: Asyik Ngefly Saat Pesta Sabu, Pengedar Narkoba di Kabupaten Serang Dicokok Polisi
Partai Gerindra pun menargetkan dua partai lain akan bergabung dalam koalisi yang dibangun oleh mayoritas partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) di Pilpres 2024 lalu.
Sebelumnya, Partai Gerindra dan PKS telah bersepakat mengusung Andra Soni dan Dimyati Natakusumah untuk maju di Pilgub Banten 2024.
Andra Soni merupakan Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Banten. Sementara Dimyati merupakan kader PKS yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI.
Baca Juga: Dahului Pemkab Pandeglang, Diana Jayabaya Bangun Jalan Ciekek-Kadomas yang Ditanami Pohon Pisang
Setelah kedua partai politik tersebut mengeluarkan surat rekomendasi, Partai Nasdem menyusul kemudian mengeluarkan surat rekomendasi bagi Andra dan Dimyati.
Setelah itu, giliran PPP menyatakan akan mendukung Andra dan Dimyati. Meski pada Pilpres lalu PPP mendukung PDI Perjuangan untuk memenangkan Ganjar-Mahfud.
Akan tetapi, pada Pilgub Banten 2024 PPP mendukung Partai Gerindra yang menjadi penggerak KIM sewaktu Pilpres 2024.
Baca Juga: Bagus Sih, tapi Proyek Pembangunan Unit Sekolah Baru Buat DPRD Banten Geregetan
Sekjen PPP Arwani Thomafi dalam pemberitaan media nasional sudah menyebut bahwa PPP akan mendukung pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Banten Andra Soni dan Dimyati Natakusumah yang diusung Partai Gerindra dan PKS.
Meski demikian, untuk surat rekomendasinya akan menyusul segera.
Selain PPP, PSI juga menyatakan mendukung pasangan Andra dan Dimyati di Pilgub Banten 2024.
Dukungan itu bahkan disampaikan langsung oleh Ketua Umum PSI Kaesang Pangarep ketika bersilaturahmi dengan Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca Juga: Trik Helldy Agustian Cepat Informasikan Kebencanaan ke Masyarakat, Orari Mengudara
“Jalan-jalan ke Palmerah. Jangan lupa beli jinten. Memang Golkar-PSI berkolaborasi di beberapa daerah. Tapi mohon izin, Pak kami akan berseberangan di Banten,” kata Kaesang sebagaimana dikutip sejumlah media nasional.
Kaesang pun percaya diri bersama dengan koalisi yang dibangun bersama Partai Gerindra akan bisa memenangkan Pilgub Banten 2024. Hal itu juga disampaikan Kaesang di hadapan Airlangga Hartarto.
“Banten insya Allah kami PSI siap walaupun harus melawan Golkar. Kalau menang luar biasa, kalau kalah enggak mungkin,” ujar Kaesang.
Baca Juga: Bank BJB Bagikan 100 Paket Sembako Untuk Nelayan di Pulau Panjang
Ketua DPW PSI Provinsi Banten M Hafiz Ardianto membenarkan bahwa partai anak muda itu akan mendukung Andra dan Dimyati di Pilgub Banten.
Meski demikian, hingga saat ini surat rekomendasi untuk pasangan ini masih ada di DPP PSI dan belum diserahkan ke Andra dan Dimyati.
“Iya bener PSI dukung Andra Dimyati,” ujar Hafiz kepada Bantenraya.com, Minggu 14 Juli 2024.
Dia menuturkan, Kaesang belum memberikan surat rekomendasi utuk Andra dan Dimyati karena sedang menunggu momen yang pas untuk menyerahkannya.
Baca Juga: 8 Pelanggaran Lalu Lintas yang akan Ditilang di Operasi Patuh 2024
“Ketum masih nunggu momen yang pas,” katanya.
Hafiz menuturkan, PSI memang ingin agar Koalisi Indonesia Maju dilanjutkan di pilkada-pilkada yang ada di seluruh Indonesia.
Hanya saja karena satu dan lain hal, maka situasi politik di daerah tidak bisa semuanya disamakan.
Itulah yang kemudian menjadikan Koalisi Indonesia Maju tidak bisa dilanjutkan, salah satunya di Pilkada Banten, baik di Pilgub Banten maupun Pilkada Kota Tangerang Selatan, di mana PSI berseberangan dengan Partai Golkar.
“Untuk Pilkada Banten, memang beda jalan kita dengan Golkar,” katanya.
Diketahui, saat ini pasangan Andra Soni dan Dimyati didukung oleh Partai Gerindra, PKS, Nasdem, PSI, PPP, PAN, dan Partai Demokrat.
jika ke-7 partai politik ini benar-benar mendukung Andra dan Dimyati, maka koalisi ini sudah mengantongi 62 kursi sebagai modal.
Berdasarkan data KPU Provinsi Banten, Gerindra memiliki 14 kursi, PKS 13 kursi, Partai Nasdem 10 kursi, PSI 3 kursi, PPP 3 kursi, PAN 7 kursi, dan Partai Demokrat 11 kursi.
Sementara yang tersisa hanya tinggal 3 partai politik, yaitu PKB dengan 10 kursi, Partai Golkar 14 kursi, dan PDI Perjuangan 14 kursi.
Partai Golkar dan PDI Perjuangan hingga saat ini terus berupaya menjalin komunikasi untuk bisa membangun koalisi.
Baca Juga: Nonton The Auditors Episode 3 Sub Indo Full Movie Lengkap dengan Spoiler Bukan Bilibili dan LK21
Presidium Jaringan Demokrasi Indonesia (JaDI) Provinsi Banten Syaeful Bahri mengatakan, Partai Gerindra sebagai penggerak Koalisi Indonesia Maju di Pilpres lalu dan merupakan partai pemenang seperti ingin mewujudkan kembali koalisi ini di pilkada, salah satunya di Pilgub Banten.
Karena itu, Partai Gerindra akan memborong partai-partai yang ada di dalam Koalisi Indonesia Maju, termasuk juga partai di luar koalisi tersebut.
“Akan semakin terbukti Golkar akan semakin ditinggalkan dan Gerindra akan borong parpol,” kata Syaeful.
Syaeful mengatakan, Partai Gerindra seperti ingin tampil menunjukkan diri sebagai leader Koalisi Indonesia Maju di sejumlah pilkada tingkat provinsi.
Karena itu, Gerindra seperti ngotot agar kadernya yang menjadi calon di pilkada-pilkada tersebut. Salah satu provinsi yang Gerindra ingin ngotot itu adalah Provinsi Banten.
Baca Juga: Link Nonton Clash of Champions Episode 6 Full Movie: Sandy NUS Kembali Sikat Habis Semua Soal?
“KIM yang pimpinan koalisinya Partai Gerindra sepertinya untuk pemilihan gubernur, seperti di Provinsi Banten, menjadi radar bagi Gerindra,” katanya.
Terpilihnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai Presiden Indonesia juga menjadi pertimbangan partai politik di tingkat pusat untuk tetap merapat dengan Gerindra di pilkada di daerah.
Sehingga, partai-partai lain yang tersisa diyakini juga akan lebih merapat ke koalisi yang dibangun oleh Partai gerindra.
Hal ini menurutnya tidak bisa dilepaskan dari kepentingan partai politik untuk bisa masuk di kabiner Prabowo-Gibran.
Baca Juga: 3Second Kini Turun Harga, Perangi Barang Imitasi Dengan Produk Bergaransi
“Karena lagi-lagi, kepentingan partai politik itu di kabinet. Harus ada keuntungan-keuntungan yang didapatkan partai politik, salah satunya masuk kabinet,” katanya.
Terkait sikap PKB yang hingga saat ini belum menentukan sikap jelas di Pilgub Banten, Syaeful memperkirakan PKB hingga saat ini belum jelas apakah akan dapat masuk kabinet Prabowo-Gibran atau tidak.
Karena itu, hingga saat ini PKB masih tarik-ulur. Apalagi, tidak ada kader yang akan dimajukan oleh PKB di Pilgub Banten.
“PKB ini lagi kalkulasi, kalau proposalnya menguntungkan, akan gabung (dengan Gerindra-red). Tapi kalau proposalnya tidak bagus, akan gabung dengan Golkar,” katanya.
Sementara terkait sikap Partai Golkar yang berseberangan dengan Koalisi Indonesia Maju di beberapa daerah, Syaeful melihat ini terjadi karena di daerah-daerah itu Partai Golkar punya kader yang secara elektabilitas bagus dan yakin akan menang.
Seperti di Banten, ada Airin yang elektabilitasnya tinggi dibandingkan dengan calon lain. Begitu juga di Jawa Barat, Partai Golkar memiliki kader internal kuat, yaitu Ridwan kamil, sehingga akan berseberangan juga dengan Gerindra.
“Di beberapa daerah seperti Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, Tangsel, dan Kota Cilegon Golkar benar-benar jadi saingan utama Partai Gerindra,” katanya. ***