BANTENRAYA.COM – Walikota Cilegon Helldy Agustian melakukan pertemuan dan obrolan santai dengan Presiden Direktur atau Presdir PT Chandra Asri dan Direktur Utama alias Dirut PT Krakatau Steel atau KS Purwo Widodo.
Pertemuan itu dilakukan dengan santai konsep obrolan santai di salah satu hotel di Jakarta.
Namun, dalam isi pertemuan tersebut memutuskan kebijakan penting tentang kerjasama untuk pembangunan Pelabuhan Warnasari.
Baca Juga: Ternyata Ini Alasan Elon Musk Buka Kantor Pusat Tesla di Malaysia, Bukan di Indonesia
Bahkan, hasil pertemuan tersebut melahirkan tindaklanjut adanya penandatanganan kerjasamasa yang dijadwalkan pada Jumat 17 Maret 2023 mendatang.
Hal itu, menurut Walikota Cilegon Helldy Agustian menjadi tindaklanjut dari penandatangan kerjasama awal Pemkot Cilegon dengan PT Krakarau Steel era Silmi Karim.
Helldy menjelask, cita-cita dan penantian panjang masyarakat dan para pendiri Kota Cilegon memiliki pelabuhan sendiri akan segera terwujud.
BACAJUGA:
Sebab, PT Chandra Asri Petrochemical (CAP) Tbk dan PT Krakatau Steel (KS) Tbk siap melakukan kerjasama dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon untuk melakukan pembangunan Pelabuhan Warnasari yang selama ini belum terealisasi.
“Salah satu keputusan penting dalam pertemuan tersebut adalah rencana penandatanganan kesepakatan bersama atau Memorandum of Understanding (MoU) yang akan dilaksanakan pada Jumat, 17 Maret 2023,” katanya, Selasa 7 Maret 2023.
“Ini sebagai kelanjutan dari kesepakatan bersama yang pernah di lakukan antara Pemkot Cilegon dengan PT KS pada 21 September 2022 lalu,” ujarnya.
Dimana, papar Helldy, Untuk menindak lanjuti hasil pertemuan tersebut akan ditunjuk Person In Charge (PIC) dari masing-masing pihak yang secara maraton akan mematangkan persiapan penandatangan kesepakatan bersama.
“Alhamdulillah, kami bertiga sepakat membangun Pelabuhan Warnasari yang dipersembahkan untuk masyarakat Kota Cilegon,” imbuhnya.
Menurut Helldy, kesepakatan 3 pihak itu merupakan sejarah bagi Kota Cilegon, terlebih lagi dengan bersatunya Pemkot Cilegon dengan 2 industri raksasa pada bidang kimia dan baja itu untuk membangun pelabuhan.
“Tidak mudah menyatukan 3 kepentingan dalam suatu program, terlebih lagi dalam konsep pemerintahan melalui BUMD (Badan Usaha Milik Daerah),” jelasnya.
“Tidak hanya bisnis semata, tetapi juga kepentingan masyarakat yang lebih besar, seperti penyerapan tenaga kerja lokal, tumbuhnya usaha ekonomi mikro, meningkatkan PAD (Pendapatan Asli Daerah) dan Insya Allah bermanfaat bagi masyarakat Kota Cilegon,” tuturnya.
Tampak hadir, selain ketiga orang nomor satu di masing-masing posisinya, juga Asisten Daerah (Asda) II Kota Cilegon Tb Dikrie Maulawardhana, Direktur Legal dan External Affair PT CAP Edi Rivai, Supply Chain Director PT CAP Fransiskus Ruly Aryawan, Dirut PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM), Muhammad Willy, Direktur Pengembangan Bisnis PT KS Agus Nizar Vidiansyah, Kepala Bagian (Kabag) Hukum Setda Kota Cilegon, Agung Budi Prasetya, dan Kabag Administrasi Pembangunan Setda Kota Cilegon Tunggul Simanjuntak. *
