BANTENRAYA.COM – Pasar otomotif pada 2025 diprediksi akan menghadapi tekanan yang cukup berat.
CObaan untuk pasar otomotif tersebut terjadi akibat penyusutan daya beli kelas menengah, melambatnya pertumbuhan manufaktur, dan beban suku bunga tinggi.
Kondisi pasar otomotif ini juga diperkirakan akan berpengaruh terhadap permintaan kendaraan, terutama di segmen roda empat.
Baca Juga: Subuh-subuh Malah Tawuran Sambil Bawa Parang, 6 Pelajar di Pandeglang Ditangkap Polisi
Pengamat otomotif Andrea Suhendra menjelaskan, penurunan Purchasing Manager Index (PMI) di bawah 50 basis poin sejak pertengahan 2024, menjadi sinyal penurunan aktivitas manufaktur.
“PMI yang terus melemah menunjukkan berkurangnya permintaan konsumen dan bisnis, yang jelas akan berdampak pada sektor otomotif, “kata Suhendra dalam webinar Indonesia Automotive Outlook 2025, dikutip Bantenraya.com Senin 27 Januari 2025.
Kondisi ini diperparah dengan adanya penyusutan kelas menengah hingga 9,5 persen, atau setara dengan hilangnya daya beli dari 4,5 juta orang.
Baca Juga: GRATIS! 20 Link Download Gambar Ucapan Selamat Isra Miraj 2025 Desain Terbaru dan Islami
Selain itu, angka pengangguran juga mencapai lebih dari 50 juta orang dan diprediksi terus meningkat.
Menurutnya, situasi ini juga diperburuk oleh inflasi pangan yang lebih tinggi dibandingkan inflasi keseluruhan, yang menggerus kemampuan masyarakat untuk membeli kendaraan.
“Kondisi ekonomi yang melemah membuat masyarakat cenderung menunda pembelian kendaraan baru,” ujarnya.
Baca Juga: 4 Rekomendasi Kafe Estetik di Serang, Pandeglang, dan Cilegon Cocok untuk Ajak Teman atau Pasangan
Di sisi lain kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 1 persen pada 2024 juga turut meningkatkan biaya barang dan jasa.
Efek ini memperketat daya beli konsumen dan memengaruhi harga kendaraan di pasar.
“Kenaikan PPN ini memberi tekanan tambahan pada daya beli masyarakat, sehingga pengeluaran untuk pembelian kendaraan menjadi prioritas yang tertunda,” ungkap Suhendra.
Baca Juga: Lapor Bu Titiek! Pagar Laut juga ada di Kabupaten Serang Nih, Para Nelayan Menjerit
Dengan berbagai tantangan tersebut, pelaku industri otomotif diharapkan dapat beradaptasi melalui inovasi produk dan strategi pemasaran yang lebih terarah.
“Dalam situasi pasar otomotif saat ini, penting bagi produsen untuk memahami kebutuhan konsumen dan menghadirkan solusi yang lebih terjangkau serta relevan,” kata Hendra.***