BANTENRAYA.COM – Stunting adalah kondisi dimana tinggi badan anak lebih pendek dari rata-rata anak pada umumnya, yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis.
Dan stunting juga dapat terjadi karena asupan gizi yang tidak memadai pada ibu selama kehamilan atau pada anak saat sedang dalam masa pertumbuhan.
Salah satu pendekatan dalam menangani stunting adalah dengan intervensi gizi sensitif.
Intervensi gizi sensitif merupakan salah satu upaya untuk mengatasi stunting yang dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan.
Intervensi ini bertujuan untuk mendukung penurunan kecepatan stunting.
Selain itu, pendekatan ini dilakukan melalui berbagai kegiatan pembangunan di luar sektor kesehatan dan berkontribusi pada 70 persen intervensi stunting.
Baca Juga: Touring Motor Listrik PLN UID Banten, Keliling Kota Serang Kampanyekan Ramah Lingkungan
Sasaran dari intervensi gizi spesifik adalah masyarakat secara umum dan tidak khusus ibu hamil dan balita pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).
Hal ini dikutip oleh Banten Raya dari Instagram @pemprov.banten.
Berikut 12 cara atasi stunting dengan intervensi gizi sensitif:
Baca Juga: Melalui ‘Klasterku Hidupku’, BRI Dampingi Klaster Jeruk Semboro Terapkan Pertanian Berkelanjutan
1. Menyediakan dan memastikan akses pada air bersih
– Sanitasi lingkungan juga memiliki peran yang penting dalam mencegah kekurangan gizi, termasuk stunting.
– Karena sumber air minum yang terkontaminasi dan tidak memenuhi syarat standar layak konsumsi dapat menjadi penyebab infeksi pada anak-anak.
Baca Juga: Harga Tiket Nonton Film Dul Muluk Dul Malik Hari Ini di Bioskop Jakarta, Segini Tarifnya!
2. Menyediakan dan memastikan akses pada sanitasi
– Sanitasi yang buruk dapat mempengaruhi penyakit infeksi pada balita, seperti diare dan kecacingan.
– Dan apabila terjadi dalam jangka waktu yang lama, hal ini dapat menyebabkan stunting.
3. Melakukan fortifikasi bahan pangan
– Fortifikasi adalah salah satu metode penambahan vitamin serta mineral tertentu ke dalam bahan pangan yang merupakan sebuah peluang dalam menyediakan pangan bergizi bagi seluruh lapisan masyarakat, terlebih lagi bagi populasi rawan gizi.
– Fortifikasi bahan pangan adalah salah satu cara untuk mengatasi stunting, yaitu dengan menambahkan vitamin dan mineral tertentu ke dalam bahan pangan.
Baca Juga: SMAN 7 Pandeglang Motivasi Siswa Berwirausaha
4. Menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB)
– Menyediakan akses kepada layanan kesehatan dan Keluarga Berencana (KB) adalah salah satu upaya konvergensi pencegahan stunting.
– Program KB (Keluarga Berencana) berperan penting dalam mencegah stunting karena keduanya berkaitan erat.
Baca Juga: Judo Sumbang 2 Emas, Cabor di Medan Pecah Emas Binaraga Dapat 1 Emas
5. Menyediakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
– Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dapat menjamin kesehatan anak yang terindikasi pada stunting.
– Jadi, dengan adanya Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) pemerintah menjamin agar tidak terjadi stunting di masyarakat.
Baca Juga: Catat Tanggalnya! Ustaz Koh Denis Lim Bakal Tausiah di Aston Serang
6. Menyediakan Jaminan Persalinan Universal (Jampersal)
– Jampersal merupakan bantuan pembiayaan dari pemerintah yang dapat digunakan untuk ibu hamil, melahirkan dan nifas paling lama 42 hari pasca persalinan dan untuk bayi maksimal 28 hari setelah dilahirkan.
7. Memberikan pendidikan pengasuhan pada orangtua
Baca Juga: Komisi II DPR RI Janji Tuntaskan Nasib Honorer Jadi PPPK
– Pendidikan pengasuhan pada orangtua dapat membantu orang tua meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam mengasuh anak.
– Selain itu, pendidikan ini bertujuan untuk meningkatkan perilaku orangtua yang akan berdampak positif pada perkembangan anak.
8. Memberikan pendidikan anak usia dini universal
Baca Juga: Duel Atlet Olimpiade Indonesia di PON Aceh dan Sumatera Utara Dimenangkan Oleh Rajiah
– Memberikan pendidikan anak usia dini universal dapat memberikan manfaat yang adil dan mendorong hasil yang baik bagi anak-anak di masa depan.
9. Memberikan pendidikan gizi masyarakat
– Memberikan pendidikan gizi bagi masyarakat bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman masyarakat tentang gizi, sehingga dapat mengubah pola makan dan mengurangi risiko masalah kesehatan terkait gizi.
10. Memberikan edukasi kesehatan seksual dan reproduksi, serta gizi pada remaja
Baca Juga: Daftar Pemilih Sementara di Kecamatan Kibin Capai 43.122
– Menjaga kesehatan reproduksi adalah hal yang sangat penting terutama untuk para remaja putri.
– Karena pada masa remaja adalah waktu yang terbaik untuk membangun kebiasaan baik terutama dalam menjaga kebersihan yang menjadi aset sangat penting dalam jangka yang panjang khususnya pada remaja putri.
11. Menyediakan bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin
– Pemberian bantuan dan jaminan sosial bagi keluarga miskin adalah untuk memberikan bantuan kepada keluarga miskin dalam segala macam permasalahan.
Baca Juga: Membanggakan! UPA Perpustakaan Untirta Raih Penghargaan dari Kabupaten Serang
12. Meningkatkan ketahanan pangan dan gizi
– Ketahanan Pangan dan Gizi adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan Pangan dan Gizi bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, dan memenuhi kecukupan gizi.
Itulah 12 cara atasi stunting dengan intervensi gizi sensitif! ***