BANTENRAYA.COM – Unit Penunjang Akademik (UPA) Perpustakaan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta), mendapatkan anugerah berupa piagam penghargaan dari Kabupaten Serang atas apresiasi atas peran aktif, dedikatif dan konsistensinya terhadap pengembangan literasi, perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca di Kabupaten Serang.
Penghargaan ini diberikan karena Untirta turut serta dalam pendirian Kampung Literasi Taman Barang, di Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, kemudian melakukan kolaborasi pada bidang perpustakaan dan pengabdian kepada masyarakat, serta membantu mewujudkan 100 perpustakaan desa digital di Kabupaten Serang bersama dengan Ikapi dan Kubuku.
Khusus untuk 100 perpustakaan desa digital ini baru diluncurkan pada kegiatan Festival Literasik, yang diadakan oleh Pemkab Serang juga bekerja sama dengan UPA Perpustakaan Untirta, Ikapi, Kubuku, Out of The Box serta para mitra lainnya.
Baca Juga: Bawaslu Kota Cilegon Buka Lowongan Jadi Pengawas TPS, Cek Jadwal Rekrutmen di Sini
Kegiatan peluncuran 100 perpustakaan desa digital ini dilaksanakan di Pendopo Pemkab Serang yang merupakan rangkaian kegiatan hari kunjung perpustakaan, dan dalam rangka satu dasawarsa Bupati Serang.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Serang Aber Nurhadi menyampaikan, dalam pidatonya bahwa Festival Literasik ini merupakan even yang dikolaborasikan dengan subsektor ekonomi kreatif seperti musik, kuliner dan kria guna menyajikan pengalaman berbeda bagi masyarakat sehingga bisa menumbuhkan kecintaan masyarakat terhadap buku dan perpustakaan.
Di lokasi yang sama, Wakil Rekotr I Untirta Rusmana dalam sambutannya mengatakan, dalam rentang kepemimpinan Bupati Tatu, Untirta telah banyak mendapatkan dukungan seperti salah satunya adalah beasiswa untuk mahasiswa Fakultas Kedokteran.
Baca Juga: Tingkatkan Literasi, Mobil Belajar Sharp Hadir Kunjungi SD ke Seluruh Pelosok Negeri
“Tentunya terkait dengan literasi, UPA perpustakaan sudah bergeser dan meningkat. Kalau dulu performanya hanya melayani mahasiswa, kini harus bisa melayani seluruh masyarakat dan telah teruji, karena beberapa kegiatan seperti festival buku sudah terselenggara bahkan kami dekat juga dengan masyarakat di Taman Barang Sindangsari, yang sudah menjadi kampung literasi,” katanya.
Sementara itu, Perpustakaan Nasional RI Agus Sutoyo menuturkan, Perpusnas mendukung apa yang sudah dilakukan Kabupaten Serang ini dalam pengembangan buku digital tanpa menghilangkan buku konvensional.
“Konsepnya diubah tanpa jauh-jauh datang ke gedung perpustakaan, kita bisa memanfaatkan gawai yang kita miliki,” imbuhnya. (*)