BANTENRAYA.COM – PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Bank Banten) mencatat kinerja positif sepanjang tahun 2023 dengan membukukan laba sebesar Rp26,59 miliar.
Sebelumnya, Bank Banten dengan kode saham (BEKS) ini mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 249,37 miliar pada tahun 2022.
Selain itu, berdasarkan Perda nomor 5 tahun 2023 dimana Bank Banten resmi menjadi BUMD Pemprov Banten, yang sebelumnya dimiliki oleh PT Banten Global Development (BGD).
Baca Juga: 5 Hal Simpel yang Bisa Dilakukan Agar Bulan Ramadhan 2024 Kamu Lebih Berkah dan Produktif
Direktur Utama Bank Banten Muhammad Busthami mengatakan, kinerja positif tersebut menjadi modal utama untuk memberikan kepercayaan lebih dari publik.
Khususnya kepercayaan lebih kepada delapan pemerintah kota dan kabupaten untuk menyimpan rekening kas umum daerah (RKUD) di bank yang berdiri pada 2016 ini.
“Dua hal tersebut yang selalu dipertanyakan oleh stakeholder (Pemda dan Pemkot-red),” ujarnya usai menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) di Hotel Aston Serang, Jumat 23 Februari 2024.
“Mudah-mudahan tahun 2024 ini makin bayak lagi kita ciptakan bisnis di provinsi maupun kabupaten atau kota guna membantu percepatan perekonomian,” katanya.
Langkah selanjutnya yang akan Bank Banten lakukan, yakni mempertahankan kinerja dan memperluas jaringan bisnis, tidak hanya di tingkat Provinsi Banten melainkan di seluruh kabupaten dan kota.
“Tidak hanya RKUD, perkreditan, pendanaan termasuk jasa lainnya kami akan perkuat di seluruh kabupaten dan kota,” imbuhnya.
Terkait pemenuhan modal inti yang harus bisa terealisasi sebesar Rp3 triliun pada akhir tahun 2024, berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum.
Bank Banten memiliki beberpa pilihan diantaranya melalui penambahan modal dari Pemprov Banten, skema Kelompok Usaha Bank (KUB) dan right issue.
“Akhir Desember 2024 harus kita penuhi itu, penambahan modal dari Pemprov Banten termasuk kemungkinan pemberian aset,” katanya.
“Kedua adalah KUB, dan ada opsi right issue. KUB yang punya ketertarikan itu adalah Bank Jatim,” papar Busthami.
Selain itu, rencana Bank Banten untuk melakukan penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) akan bisa bergulir pada tahun 2024 ini.
“KUR sedang dalam proses memperoleh perizinan dari Kementerian Keuangan, tahun ini bisa dilakukan,” tuturnya.
Disinggung mengenai harga saham yang masih bersandar di level Rp50 selama setahun terakhir, BEKS juga optimistis bisa mengerek harga saham dengan perluasan bisnis yang akan dilakukannya.
“Ya itu tadi banyak hal yang menentukan hal itu, perluasan bisnis kita akan lakukan corporate action, sehingga kepercayaan investor diluar semakin tumbuh dan nilai saham akan naik,” kata Busthami.***