BANTENRAYA.COM – KPU Kota Serang mengklaim antusias warga menggunakan hak pilihnya dalam pemungutan suara ulang (PSU) cukup baik.
PSU sendiri digelar di TPS 01 Kelurahan Banjarsari, Kecamatan Cipocok Jaya, dan TPS 24 Kelurahan Sepang, Kecamatan Taktakan, bagus.
Klaim KPU Kota Serang terkait antuasias pemilih ini pada PSU terlihat dari kehadiran warga yang mencoblos di TPS 01 dan TPS 24, Rabu 21 Februari 2024.
Baca Juga: Sudah Promosi ke Sekolah-sekolah, Pendaftaran Kang Nong Kabupaten Serang Masih Sepi Peminat
Ketua Divisi Hukum dan Pengawasan KPU Kota Serang Hanifa menuturkan, PSU di TPS 01 dan TPS 24 berlangsung lancar dan animo masyarakat pun bagus.
Bahkan tingkat partisipasi PSU di TPS tersebut nyaris tembus 90 persen atau tepatnya di angka 88 persen.
“Bahkan lebih ramai dari tanggal 14 Februari di angka 72 persen. Alhamdulillah TPSU di dua titik,” tegasnya.
Baca Juga: Belum Sanggup Munculkan Primadona Baru, PKB dan BBNKB Masih Jadi Andalan PAD Pemprov Banten
“TPS 01 Banjar Sari, dan TPS 024 di Sepang berjalan lancar dan antusias warga juga Alhamdulillah bagus karena ini juga kita sudah lakukan upaya untuk partisipasi pemilih tetap kita jaga,” katanya.
Hanifa menyebutkan, sejatinya ada 4 PSU yang dilaksanakan di Kota Serang.
“Ada 4. Untuk pelaksanaan hari Rabu ini dua titik dan nanti di hari Sabtu 24 dua titik lagi di Kemanisan TPS 07 dan TPS 21 Kelurahan Bendung, Kecamatan Kasemen,” ucap dia.
Baca Juga: Stok Beras Dipastikan Aman, Pemprov Banten Minta Masyarakat Setop Berpikir yang Tidak-tidak
Hanifa menjelaskan, penyebab PSU di TPS 01 karena faktor keteledoran anggota KPPS.
“Untuk TPS 01 Banjarsari, karena kelalaiannya lupa menandatangani surat suara, karena itu bagian dari sah dan tidaknya surat suara itu harus ditandatangani oleh ketua KPPS,” jelasnya.
Hanifa menerangkan, untuk petugas KPPS yang melaksanakan PSU di TPS 01 dan TPS 24 tidak ada pergantian personil.
“Untuk di Banjarsari tidak ada penggantian tetap KPPS yang lama. Untuk yang di Bendung TPS 21 Kasemen ada pergantian sebanyak 2 orang,” tuturnya.
“Kenapa diganti mungkin karena ketidaksiapan secara psikologis secara mental,” tandas dia. ***