BANTENRAYA.COM – Sejumlah titik di Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak dilaporkan banjir usai hujan deras mengguyur wilayah tersebut pada Senin 13 Oktober 2025 sore hari.
Meski tak berlangsung lama, namun intensitas hujan deras mengakibatkan genangan air terjadi di Rangkasbitung.
Di Jalan Dewi Sartika, Kelurahan Muara Ciujung, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, ketinggian air yang merendam akses jalan mencapai sekitar 30 sentimeter.
BACA JUGA: Semuanya Kebagian! Cek Kesehatan Gratis Sisir 1.600 Sekolah di Pandeglang
Sejumlah pengendara yang melintas terpaksa menurunkan kecepatan kendaraannya saat melintas di jalur tersebut.
Seorang siswi SMK 2 Rangkasbitung, Fita memperkirakan air yang menggenangi jalan berasal dari saluran pembuangan yang meluap.
Kondisi itu sangat menggangu lantaran lokasi banjir menjadi akses utama bagi warga setempat serta para siswa yang pulang sekolah.
BACA JUGA: 5 Spot Foto Ikonik di Kota Cilegon, Ada yang Baru Dibangun Tahun Ini
Bahkan, sepeda motor miliknya sempat terlihat mogok setelah kemasukan air saat melintasi jalan tersebut.
“Iya, mogok. Tadi pas lewat jalan itu kemasukan air kayaknya. Untung ada yang bantuin,” kata Fita saat ditemui.
Fita menyebut, banjir di kawasan itu sudah menjadi langganan setiap hujan deras melanda. Ia berharap Pemerintah Kabupaten Lebak segera membenahi saluran air di kawasan tersebut agar tidak terus meluap ke jalan.
“Sudah sering. Apalagi kalau hujannya lama kayak sekarang, pasti terendam. Tambah lagi suka macet, pokoknya kayak sekarang aja begini,” tuturnya.
Di tempat lain, banjir juga dilaporkan di Kampung Ciawi, Kelurahan Cijoro Pasir, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak.
Salah seorang warga, Ida menuturkan banjir di kawasan tersebut turut merendam PAUD hingga setinggi 20 sentimen.
“Semua rumah di satu RW, ada PAUD juga kebanjiran. Sudah penuh air semua setelah hujan barusan,” kata Ida.
Ida menyebut, banjir di kampungnya itu baru terjadi selama beberapa bulan ke belakang . Kata dia, kondisi itu akibat drainase di kampungnya yang tersendat sebuah bangunan pabrik yang baru dibuat hingga tidak bisa menyalurkan air hujan dengan lancar.
“Dulu lancar, tapi setelah ada bangunan baru beberapa bulan ini jadi sering banjir,” kata Ida. ***