BANTENRAYA.COM – Calon Presiden dan Wakil Presiden Nomor Urut 02 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul tipis 4 persen berdasarkan hasil survei di Kota Cilegon.
Dalam hasil survei Lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Banten Raya tentang elektabilitas Capres dan Cawapres, pasangan Prabowo dan Gibran mencapai 38,5 persen.
Selanjutnya dibawah Prabowo dan Gibran menjadi pesaing ketat berdasarkan hasil survei yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebesar 34 persen.
Baca Juga: Seleksi Dirut PDAM CM Libatkan BIN hingga Rekam Jejak Ditelusur, Calon Internal Paling Dijagokan
Sementara, untuk Paslon 03 Ganjar Pranowo dan Mahfud MD memiliki angka sebesar 11,5 persen dan belum menentukan pilihan masih sangat besar yakni 16 persen.
Survei dilakukan pada edisi Januari 2024 dengan pengambilan sampel menggunakan metode Multistage Cluster Random Sampling kepada 402 responden.
Dimana, tingkat kepercayaan mencapai 95 persen dan Margin of Error atau tingkat kesalahan mencapai 5 persen.
Wakil Ketua TKD sekaligus wakil Ketua DPC Partai Gerindra Kota Cilegon Fathurrohmi tidak membantah jika keunggulan berdasarkan survei suara Prabowo-Gibran dan Anies Baswedan terpaut sedikit saja.
Namun, ia mengaku tetap optimis Prabowo dan Gibran bisa menang. Dimana, beberapa indikatornya sangat terukur.
misalnya masifnya sosialisasi yang dilakukan para relawan, simpatisan dan kader partai baik Partai Gerindra atau Partai Koalisi.
“Kita optimis Prabowo Gibran mengungguli pasangan lain. Aura kemenangan di Kota Cilegon bisa terjadi. Kabarnya ada hasil survei dan kita unggul,” jelasnya, disela peringatan Milad Gerindra ke 16 di salah satu hotel, Selasa 6 Februari 2024.
“Betul soal dinamika masih terus terjadi (karena unggul tipis-red) tetapi kalau melihat hasil debat yang kelima cukup mempengaruhi opini masyarakat,” tuturnya.
“Sehingga kami melihat hasil debat itu dapat mempengaruhi para pemilih dan unggul di Kota Cilegon,” katanya.
Selanjutnya, papar Faturrohmi, pihaknya juga akan memaksimalkan potensi para pemilih yang belum menentukan pilihan yang angkanya cukup besar, sehingga berbagai pendekatan politik akan dilakukan.
Baca Juga: Mengenal Debus Banten, Tradisi Spektakuler dari Tanah Jawara yang Erat dengan Unsur Spiritual
“Salah satunya itu (pemilih yang belum menentukan pilihan-red) target gerinda itu,” ungkapnya.
“Masyarakat yang belum menentukan pilihan, berikutnya pemilih milenial ini sangat kita jadikan target utama, kita lakukan pendekatan politik dan pendekatan psikologis dan secara sosial,” jelasnya.
Ketua DPC PKB Kota Cilegon Sanudin menyatakan, jika selisih 4 persen masih sangat mungkin Anies – Muhaimin menang di Kota Cilegon. Namun, lebih dari itu ia memastikan jika Pemilu akan 2 putaran secara nasional.
Baca Juga: Dugaan Pemerasan Oleh Oknum Panwascam Jayanti kepada Caleg Kini Ditangani Kejati Banten
“Selisih 4 persen dengan yang belum menentukan pilihan 16 persen itu menjadi peluang Anies dan Muhaimin menang,” tuturnya.
“Sebab, 16 persen itu bukan tidak memilih tapi belum menentukan pilihan dengan pertimbangan analisa. Kebanyakan yang itu pendidikan menengah keatas dan ekonominya menengah ke atas. Kami yakin 16 persen bergeser ke Amin,” ujarnya.
Dirinya juga menegaskan, 16 persen itu akan punya kecenderungan tidak memilih Prabowo Subianto. Sebab, Prabowo menjadi bagian dari keberlanjutan pemerintahan atau rezim.
“Yah (tidak mungkin pilih petahana-red). Jadi 4 persen itu akan ditutupi dengan 16 persen,” jelasnya.
Baca Juga: Warga Banten Beli CCTV untuk Pencegahan? Ternyata Tidak, 99 Persen Gegara Sudah Jadi Korban
Ketua Tim Survei Litbang Banten Raya Harits Hijrah Wicaksana menjelaskan, minimnya suara Prabowo dan Gibran di Kota Cilegon dibandingkan dengan survei nasional dan hasil Pemilu 2019 lalu.
Pasalnya, banyak pemilih Prabowo Subianto yang kini pindah haluan ke perubahan alias Anies Baswedan.
“Kata kuncinya Pak Jokowi (Joko Widodo-red), Pemilih anti Jokowi dan Pak Jokowi ada di Prabowo sekarang, maka tesisnya perubah adalah ketidaksukaan terhadap Jokowi,” tuturnya.
“Jadi itu membuat sebagian pemilih Prabowo (di Kota Cilegon-red) menentukan pilihan kepada perubahan,” katanya.
Baca Juga: Pergoki Pacar Dibonceng Orang Lain, Pria Ini Nangis Kejer Hingga Guling-guling di Pinggir Jalan
“Jadi suara yang memilih dirinya itu pindah. Sekarang angkanya 38,5 persen dan Anies sebanyak 34 persen,” katanya, Selasa 6 Februari 2024.
Harits menyampaikan, angka tersebut juga tidak signifikan karena dibandingkan suara pemilih dalam partai koalisi partai tidak maksimal.
Seharusnya, dengan jumlah kursi 22 kursi atau 55 persen suara yang seharusnya bisa didapatkan Prabowo Subianto.
Namun, partai koalisi tidak bekerja, sehingga suara 38,5 persen itu menjadi suara Gerindra, relawan dan efek dari Helldy Agustian.
“Harusnya bisa 55 persen jika melihat perolehan kursi di Kota Cilegon sebanyak 22 kursi milik partai koalisi yakni Gerindra, Golkar, PAN dan Demokrat,” ujarnya.
Adanya efek dari Helldy Agustian, jelas Harits, karena popularitas Helldy Agustian masih sangat tinggi sebesar 79 persen. Dimana, keterpilihan mencapai 30,25 persen terhadap Helldy Agustian.
“Diuntungkan karena walikota berpindah partai dari Berkarya ke Gerindra. Jadi ada efek ekor jas dari Helldy dan karena berberdera Gerindra dan menjadi ketuanya, dia pada posisi akan memenangkan Gerindra dengan berbagai sumber daya yang dimiliki,” imbuhnya. ***



















