BANTENRAYA.COM – Satu keluarga di Lingkungan Benggala Tengah, RT 01, RW 11, Kelurahan Cipare, Kecamatan Serang, Kota Serang, tinggal di rumah nyaris roboh dan kumuh.
Pantauan Bantenraya.com di lokasi, Selasa 23 Januari 2024 siang sekitar pukul 11.00 WIB, dapur rumah Neni Mulyani dan keluarga sudah tidak beratap dan berdinding, lantaran roboh.
3 kamar tidurnya di rumah satu keluarga terlihat kumuh, karena atap rumahnya bocor. Walau lantainya berkeramik putih tapi terlihat kusam, karena sering terendam banjir.
Baca Juga: Camat Cibeber Terbukti Langgar Netralitas ASN, Bawaslu Sebut Ada Unsur Kelalaian
Pemilik rumah Neni Mulyani (48) mengatakan, dapur rumahnya di Kota Serang merupakan Ibu Kota Provinsi Banten sudah roboh sejak lama.
“Ada sekitar tiga sampai empat bulan yang lalu. Tapi kalau ruang tengah ini justru udah tahunan. Kalau gak salah sudah empat tahun keadaannya kayak begini,” ujar Neni Mulyani, kepada Bantenraya.com.
Neni Mulyani menuturkan, dapur rumahnya roboh lantaran kontruksi atap rumahnya sudah pada keropos, sehingga ambruk.
Baca Juga: Dijamin Makin Glowing, Luvena Studio Tawarkan Perawatan Tubuh dengan Tarif Terjangkau
“Kalau yang dapur roboh, waktu itu nggak ada angin, nggak ada hujan, cuma gerimis doang langsung ambruk,” kenang dia.
Saat peristiwa dapur rumahnya roboh, Neni Mulyani sedang berada di dapur rumahnya.
“Waktu itu saya lagi di dapur. Saya ketiban juga justru,” ucapnya.
Setelah dapur rumahnya ambruk, Neni Mulyani mengatakan, aktivitas urusan dapurnya terpaksa beralih di dekat kamar mandi.
Baca Juga: Kalah Saing dari Rentenir, Ratusan Koperasi di Pandeglang Gulung Tikar
“Dekat kamar mandi. Harusnya kan itu buat nyuci piring, nyuci baju, jadi kami pindahin ke situ. Itu doang tempat yang nggak bocor,” tutur Neni Mulyani.
Terpaksa kata Neni Mulyani, barang-barang rumah tangganya numpuk di satu tempat di dekat kamar mandi.
Kondisi tersebut membuat tidak nyaman memang karena rumahnya semakin terlihat kumuh.
“Otomatis ngundang nyamuk. Walaupun dibersihin, tetap aja numpuk kalau satu ruangan,” kata dia.
Baca Juga: 1.444 Keluarga di Kota Cilegon Akan Terima Bantuan JSCB, Dicairkan Setelah Lebaran 2024
Bila sedang musim hujan, kata Neni Mulyani, seluruh ruangan rumahnya terendam banjir, karena tiga kamar tidurnya sudah bocor sejak lama.
“Kalau kamar tidur mah banjir. Banjirnya dari kamar dulu kan kenceng airnya, jadi ngalir airnya. Semua dari kamar. Ada tiga kamar yang bocor,” jelasnya.
Sejak rumah rusak dan dapur rumahnya ambruk, Neni Mulyani mengaku belum bisa memperbaiki rumahnya, lantaran keterbatasan ekonomi.
“Masalah keuangan. Kami kan cuma dagang kecil aja. Es sama kopi di sekitar sini,” ungkap Neni Mulyani.
Baca Juga: Apa Itu Buraq? Kendaraan yang Dipakai Nabi Muhammad SAW saat Peristiwa Isra Miraj
Kondisi perekonomian keluarganya makin terpuruk, setelah suaminya Amansyah (57) mengalami sakit-sakitan sejak diPHK di tempat kerjanya di sebuah bengkel di Ibukota Indonesia.
“Dulu di bengkel di Jakarta. Karena kondisi matanya semi buta. Nggak bisa ngelihat makanya berobat ke sini,” ungkapnya.
“Semenjak tujuh tahun yang lalu sudah nggak bisa kerja lagi. Semenjak sembuh (matanya) pun,” tuturnya.
Kini kondisi penglihatan Amansyah sudah kembali pulih, namun ia tidak mampu berjalan normal seperti sediakala.
“Kemarin-kemarin pun waktu awal tuh hanya mata aja yang sakit. Sekarang kakinya sakit. Jalan pun nggak kuat lama. Dan harus dibantu pake tongkat,” ungkap Neni Mulyani.
Neni Mulyani sempat mencoba merujuk suaminya Amansyah ke rumah sakit, namun ditolak oleh pihak rumah sakit, lantaran BPJS Kesehatan mandirinya menunggak selama tiga tahun.
“Gak bisa karena BPJSnya nunggak tiga tahun. Suami saya sudah gak kerja sejak di-PHK. Ngandelin dari dagang es sama kopi cukup buat nyambung buat makan dan biaya sekolah anak-anak,” kata dia.
Sejak suaminya sakit-sakitan, Neni Mulyani mengaku menjadi tulang punggung bagi suami dan ketiga anaknya yang masih membutuhkan banyak biaya, karena masih mengenyam pendidikan.
Baca Juga: Jalan Wisata Cikoromoy Puluhan Tahun Rusak, Rizki Natakusumah Janjikan Pembangunan Tahun ini
“Iya (tulang punggung) alhamdulillah moga dikasih sehat aja. Yang masih sekolah dua orang. Satu SMP, satu SMA. Yang anak pertama kerja buruh di Jakarta,” akunya.
Neni Mulyani mengaku belum tahu harus berbuat apa ketika rumahnya rusak dan ambruk.
Alhasil, ia bersama suaminya belum pernah melaporkan kejadian rumahnya ambruk kepada perangkat pemerintah terendah yakni RT atau RW setempat.
“Saya tahunya ini kan masalah saya. Nggak ada kepikiran ngaju-ngajuin. Saya nggak tahu program pemerintah,” akunya.
Baca Juga: Tebar Untung! 10 Kode Voucher Shopee Terbaru 24 Januari 2023, Tawarkan Hadiah Jutaan Rupiah
Neni Mulyani mengaku beberapa waktu lalu sempat KTP dan KKnya diminta oleh pengurus RT setempat, namun ia tidak tahu menahu untuk keperluan apa.
“Waktu kemarin diminta KTP sama KK sama orang RT. Tapi nggak tahu buat apa katanya ada bantuan, terus ada yang modal-modal itu, tapi sampai sekarang nggak ada alhamdulillah,” tutur Neni Mulyani.
Neni Mulyani pun berharap ada keajaiban Tuhan yang membantu perbaikan rumah dan biaya berobat suaminya.
Baca Juga: Nonton A Shop For Killers Episode 3 dan 4: Jam Tayang, Link Nonton, dan Spoiler
“Mudah-mudahan lebih dari itu pertolongan Allah. Ada entah dari mana jalannya dan kalau misalnya Allah pilih ada perhatian dari pemerintah,” ujarnya.
“Alhamdulillah mungkin ini jalan Allah, tapi berharap siapapun itu yang membantu itu sudah jalannya Allah untuk saya,” tandas Neni Mulyani bijak.
Lurah Cipare Zaki Mubarok mengatakan, pihaknya belum mendapat informasi rumah roboh di wilayahnya, karena belum mendapat laporan dari perangkat pemerintah terbawah.
Baca Juga: TPP 2023 Tak Kunjung Cair, PNS Pemkab Pandeglang Rela Ngutang
“Saya baru dengar infonya. Belum laporan ke RT ya? Soalnya saya sering mengimbau ke RT RW, kalau ada apa-apa segera laporkan ke saya di grup forum RT RW,” katanya.
“Kemarin Minggu aja ada rumah roboh juga saya langsung datang ke lokasi,” kata Zaki, kepada Bantenraya.com, Selasa 23 Januari 2024.
Kendati demikian, Zaki mengaku pihaknya akan segera menindaklanjuti laporan tersebut.
“Besok akan segera saya tindaklanjuti,” katanya. ***