BANTENRAYA.COM – Baru-baru ini, Ahmad Sahroni merespon dugaan dukungan dari anggota Satpol PP terhadap Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024.
Ahmad Sahroni memberikan tanggapannya melalui akun Instagram pribadinya @ahmadsahroni88 pada 2 Januari 2024.
Menanggapi video yang menunjukkan anggota Satpol PP menyatakan dukungan kepada Gibran, Ahmad Sahroni menyatakan ketidakyakinannya bahwa yang menyatakan dukungan adalah anggota Satpol PP.
Baca Juga: Emak-emak ini Membandingkan Menantu Zaman Dulu dan Sekarang, Perbedaannya Jomplang!
Menurut Ahmad Sahroni, Satpol PP merupakan profesi yang netral terhadap pemilu, sehingga dia menduga bahwa sekelompok orang hanya mengenakan seragam Satpol PP saja, sementara sebenarnya mereka bukan anggota Satpol PP.
“Saya ga yakin kl ini Satpol PP… ini pasti cuma pake baju doang tapi orangnya bukan Satpol PP… Wong perintah presiden ASN netral kok,” tulisnya di akun Instagram.
Sebelumnya, beredar sebuah video yang menunjukkan sejumlah anggota Satpol PP Garut menyatakan dukungan mereka kepada Gibran Rakabuming Raka.
Video tersebut, yang berdurasi 19 detik, menjadi viral dan menyebar melalui WhatsApp dan grup WhatsApp (WAG).
Video dukungan dari Satpol PP kepada Gibran juga diunggah oleh akun Instagram @jktnewss.
Dalam video tersebut, 13 anggota Satpol PP Garut terlihat menyampaikan narasi bahwa Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan.
“Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum, kami dari Forum Bantuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Garut, menyatakan Indonesia membutuhkan pemimpin muda di masa depan. Mas Gibran Rakabuming Raka, terima kasih,” tegas salah satu anggota Satpol PP Garut.
Narasi dalam video tersebut dipimpin oleh satu orang, yang menyebutkan bahwa mereka berasal dari Forum Komunikasi Bantuan Polisi Pamong Praja, Kabupaten Garut.
Video tersebut menarik perhatian Ahmad Sahroni, anggota DPR RI, yang meragukan bahwa Satpol PP Garut akan melakukan tindakan seperti itu.
Baca Juga: ASTAGA! Remaja 20 Tahun ini Sudah Terkena Kolesterol dan Serangan Jantung
Tidak hanya Ahmad Sahroni, seorang warganet juga mengungkapkan bahwa dalam video tersebut terdapat 5 oknum ASN (Aparatur Sipil Negara), dan sisanya berasal dari PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga).
Warganet tersebut juga menyampaikan bahwa kasus ini sudah ditindaklanjuti oleh Jajaran Polri dan Satgas Provos Pol PP.
“Izin Ketua, saya kebetulan saya sudah berada di Garut dan langsung cek ke Satpol PP Garut, Oknum ASN berjumlah 5 kurang lebih dan sisanya PKK, sudah ditindaklanjuti oleh Jajaran Polri dan Satgas Provos Pol PP, dan ini menjadi perhatian Bawaslu juga. Demikian ketua,” tulis akun @gue_eno.***