BANTENRAYA.COM – Sebuah video seorang emak-emak yang mengeluhkan perbedaan perilaku menantu zaman dulu dan sekarang tengah menjadi viral di media sosial.
Video yang diunggah oleh akun Instagram @pembasmi.kehaluan.reall pada 3 Januari 2024 ini mendapatkan perhatian banyak netizen.
Dalam video tersebut, wanita yang dikenal dengan nama Roro Andri di TikTok mengungkapkan perbedaan nyata antara menantu zaman dulu dan sekarang.
Menurut Roro Andri, menantu zaman dulu selalu berusaha untuk menjadi lebih baik dari mertuanya.
Salah satu contoh nyata adalah kebiasaan bangun pagi sebelum ibu dan bapak mertua.
“Menantu di zaman dulu bangun itu gimana caranya sebelum mertua bangun. Jadi jam 3 atau jam 4 subuh sudah bangun, mulai mencuci, memasak, mencuci baju, menggosok, dan melakukan pekerjaan rumah lainnya,” ungkapnya.
Roro melanjutkan, “Ini perbedaan antara menantu dulu dan sekarang. Kalo dulu, saat mertua bangun, semua pekerjaan rumah sudah selesai.”
Namun, menurutnya, menantu zaman sekarang cenderung bangun lebih siang, bahkan jika sudah memiliki anak, ibunya yang membuat anak tersebut rewel.
Menantu sekarang terlihat lebih santai dan kurang memiliki kepekaan terhadap kewajiban di rumah.
Baca Juga: ASTAGA! Remaja 20 Tahun ini Sudah Terkena Kolesterol dan Serangan Jantung
“Ibu dan bapaknya bangun, anaknya masih tidur. Masuk kamar, keluar dari kamar itu sudah siang. Tidak ada pemikiran untuk bangun lebih awal dari mertua. Tidak ada rasa canggung, tidak ada inisiatif,” jelas Roro.
Tidak hanya menyinggung tentang menantu perempuan, Roro juga menilai bahwa menantu laki-laki zaman sekarang sangat berbeda dengan masa lalu.
Menurutnya, komunikasi dengan bapak mertua semakin jarang, dan menantu laki-laki cenderung terpaku pada perangkat ponsel dan tidur siang.
“Kalo anak menantu laki-laki, bangun siang, minum kopi, main HP. Tidak ada minum kopi bersama, ngobrol, atau bermain catur. Juga tidak ada membantu di kebun atau berkomunikasi seperti yang dilakukan menantu dulu. Yang ada adalah pindah tidur,” ungkap emak-emak tersebut.
Semoga cerita dari Roro Andri bisa menjadi refleksi bagi semua generasi, dan diharapkan adanya kesadaran untuk menjaga nilai-nilai kebersamaan dan tanggung jawab di lingkungan keluarga.***