BANTENRAYA.COM – Penyakit HIV AIDS tidak hanya menular kepada kelompok berisiko melainkan juga kepada anak-anak.
Data Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Banten menunjukkan, ada 582 anak di Banten positif HIV dan AIDS.
Dari 582 anak di Provinsi Banten yang positif HIV dan AIDS, 66 anak di antaranya dinyatakan telah meninggal dunia.
Baca Juga: Korban Banjir Serang 2022 Gugat Kepala BBWSC3 ke PTUN Serang, Disebut Telah Lakukan Kesalahan Fatal
Dokter kulit dan kelamin dr. Santoso Edy Budiono mengatakan, penularan HIV pada bayi merupakan masalah yang serius.
Bila itu terjadi, maka itu adalah kesalahan semua orang bukan hanya kesalahan dari orang tuanya.
“Kalau ada bayi kena HIV itu salah kita semua,” kata Santoso.
Baca Juga: Ribuan Warga Arak Syafrudin Saat Lepas Jabatan Walikota Serang di Masjid Agung Ats Tsauroh
Ia mengatakan, penularan HIV pada bayi dari ibunya bisa dilakukan. Hal ini sudah dilakukan dan dibuktikan oleh negara tetangga seperti Thailand dan Singapura.
Namun sayang Indonesia belum bisa melakukan itu karena skrining yang dilakukan pada ibu hamil baru mencapai 50 persen.
Santoso mengungkapkan, penularan HIV pada bayi bisa melalui tiga fase, yaitu saat kehamilan, persalinan, dan menyusui.
Baca Juga: Bukan Sekadar Funwalk, Sharp Greenerator Berhasil Sapu Bersih 79 Kilogram Sampah Plastik di Bogor
Namun bila ibu yang positif HIV AIDS segera diketahui sebelum hamil, maka penularan HIV pada bayi bisa dihindari.
Pada ibu hamil, pencegahan bisa dilakukan dengan meminum obat anti retroviral selama 6 bulan sebelum kelahiran.
Sehingga ketika akan melahirkan jumlah virus berkurang dan anak bisa lahir secara normal dan tidak akan tertular HIV.
“Banyak ibu yang poistif HIV AIDS tapi anaknya nggak karena itu. Kita bisa turunkan penularan HIV AIDS dari 25-45 persen sampai dengan 2 persen,” katanya.
Santoso menuturkan, keberhasilan penanganan penyakit menular seperti HIV AIDS ada pada penanganan di hulu atau pada pencegahan.
Ini juga yang dilakukan ketika pemerintah menangani wabah Covid-19 pada tahun 2020 lalu.
Sayangnya pada penanganan HIV AIDS upaya pemerintah dan pemerintah daerah menurutnya belum semuanya serius.
Ada daerah yan peduli tetapi ada juga yang tidak sehingga penularan akan tetap terjadi.
“Usaha di hulu atau sosialisasi ini yang kurang,” katanya. ***