BANTENRAYA.COM – Pemkab Serang pada tahun depan akan mengkaji ulang kawasan Pusat Pemerintahan Kabupaten atau Puspemkab Serang di Desa Cisait, Kecamatan Kragilan.
Kajian ulang kawasan Pusmpemkab Serang dilakukan sebagai tindak lanjut dari keluarnya bau belerang di kawasan tersebut.
Kepala DPUPR Kabupaten Serang Yadi Priyadi Rochdian mengaku, pihaknya telah berkoordinasi dengan Dinas ESDM Provinsi Banten terkait munculnya bau belerang di beberapa titik di kawasan Puspemkab Serang.
“Untuk tindak lanjut dari adanya bau belerang di kawasan Puspemkab Serang Dinas ESDM provinsi sudah merekomendasikan untuk mengkasi kawasan Puspemkab secara keseluruhan,” ujarnya, Minggu 5 November 2023.
Ia menjelaskan, kajian dilakukan untuk melihat secara detail karaketer tanah yang mengeluarkan bau belerang dan untuk mengetahui bahaya atau tidaknya bebauan tersebut.
“Jangan sampai titik lokasi yang kita bangun mengeluarkan bau belerang. Kalau kata ESDM provinsi akan hilang sendiri tapi butuh waktu lama,” katanya.
Baca Juga: Tenang! Inflasi Terkendali, PJ GUubernur Banten Imbau Tak Perlu Panic Buying Jelang Akhir Tahun
Yadi menuturkan, dalam melakukan kajian kawasan Puspemkab Serang yang akan dilakukan tahun depan itu, Dinas ESDM provinsi merekomendasikan agar melibatkan Badan Geologi.
“Kita sudah koordinasi dengan Badan Geologi untuk kajiannya karena mereka katanya punya alat yang akurat,” tuturnya.
Ia mengaku aneh dengan munculnya bau belerang di kawasan Puspemkab Serang tersebut.
Baca Juga: 7 Caleg Mantan Napi Bersaing Rebut Kursi DPRD Kota Serang di Pileg 2024, Berikut Asal Parpolnya
Pasalnya, pada saat pembangunan Polres Serang pihaknya melakukan penggalian yang cukup dalam namun tidak bau belerang yang keluar.
“Yang keluar bau belerang itu kan di saluran yang enggak dalam juga,” katanya.
Sebelumnya, saat meninjau pembangunan gedung Puspemkab Serang Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah meminta DPUPR untuk berkoordinasi dengan Pemprov Banten untuk mencari solusi untuk penanganan bau belerang tersebut.
Baca Juga: Grab dan OVO Indonesia Salurkan Donasi Sebesar Rp3,5 M: Kami Mendukung Upaya Perdamaian!
“Kalau baunya terlalu menyengat yang ngantor pasti enggak nyaman,” ujar Tatu.***
 
			


















