Rabu, 10 September 2025
  • Login
Banten Raya
Advertisement
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
Rabu, 10 September 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

Fenomena Tanah Bergerak Hantui Warga Cikulur, Rumah Makin Rusak Setiap Tahun

Aldi Setiawan Oleh: Aldi Setiawan
3 September 2025 | 02:17
Fenomena Tanah Bergerak Hantui Warga Cikulur, Rumah Makin Rusak Setiap Tahun

Dua warga Cikulur saat merapihkan puing-puing rumahnya yang terdampak tanah bergerak, Rabu 6 Agustus 2025. Aldi Setiawan/Bantenraya.com

Bagikan Ke WhatsAppBagikan Ke TelegramShare on Facebook

BANTENRAYA.COM – Tiga rumah warga di Kampung Kebon Kalapa dan Kampung Cipasung, Desa Sukadaya dan Desa Sukarendah, Kecamatan Cikulur dan Warunggunung, Kabupaten Lebak dilaporkan rusak berat.

Kerusakan rumah itu terjadi akibat fenomena pergerakan tanah yang kembali terjadi di wilayah tersebut.

Salah seorang pemilik rumah di Kampung Cipasun, Desa Sukarendah, Habsah (50) menyebut bahwa rumahnya mengalami kerusakan yang terparah.

Baca Juga: Anggota DPRD Provinsi Banten Gotong Royong Bersihkan Sungai Kali Asem Tangerang

Menurut pengakuannya, retakan sudah mulai terlihat sejak empat tahun lalu, namun kondisinya terus memburuk hingga saat ini.

“Kondisi ini sebenarnya sudah empat tahun, awalnya itu retak-retak biasa saja, tapi makin lama makin parah,” ujarnya.

“Dulu pernah dibangun lagi waktu suami saya masih ada, cuma sekarang rusak lagi,” kata Habsah kepada pada Rabu, 6 Agustus 2025.

Baca Juga: Izin Event Kebudayaan Internasional di Cilegon Sampai Mabes Polri 1.180 Personel Keamanan Disiapkan

Kendati kondisinya makin membahayakan dan kondisi rumah tak lagi kayak ditinggali, Habsah, bersama anak dan orang tuanya akan tetap tinggal lantaran tak memiliki tempat tinggal lagi.

Kendati begitu, ia mengaku khawatir rumahnya ambruk, terutama ketika malam hari.

“Kalau malam saya suka takut, soalnya takut roboh, selama ini saya tinggal di dapur. Semuanya pada rusak, genting pada jatuh, tembok sama keramik lantai pada retak. Harapan saya sih ada yang bantu biar saya enggak ketakutan tinggal di sini,” terangnya.

Baca Juga: Mural Anime One Piece Dilarang, Sekelompok Pemuda Lebih Memilih Gambar Tikus Berdasi

Kondisi serupa juga dialami Emed (67), warga Kampung Kebon Kalapa, Desa Sukadaya, Kecamatan Cikulur. Ia menyampaikan bahwa rumahnya kini mengalami retakan yang lebih parah dibanding sebelumnya.

“Pokoknya ada pergerakan tanah, rumah saya pada retak. Dulu retakannya cuma sedikit tapi sekarang malah semakin parah,” ungkapnya.

“Kalau malam suka ada suara retakan dari tembok, saya takut, pak, takut roboh. Saya di sini tinggal sama istri,” katanya.

Baca Juga: Mulai Sering Banjir, Pemkab Tangerang Akan Hidupkan Lagi Program Jumsih

BacaJuga

Museum Multatuli

Mengenal Museum Multatuli di Rangkasbitung, Museum Antikolonialisme Pertama di Indonesia

9 September 2025 | 10:49
Kebakaran Peternakan di Lebak, 8.500 Ekor Ayam Broiler Ikut Terpanggang

Kebakaran Peternakan di Lebak, 8.500 Ekor Ayam Broiler Ikut Terpanggang

8 September 2025 | 11:54
pksl lebak

Lili Sugiyanto Pimpin PKS Lebak, Siap Perkuat Internal dan Capai Kemenangan di Pemilu Mendatang

7 September 2025 | 18:17
ular

Ular Kobra 2,5 Meter Muncul di Atap Rumah Warga Malingping, Satu Keluarga Panik

7 September 2025 | 16:46

Emed menambahkan bahwa kerusakan tak hanya menimpa rumahnya, namun juga beberapa rumah lain di sekitar kampung.

“Yang rusak itu bukan rumah saya saja, tapi banyak juga yang pada rusak karena pergerakan tanah ini,” tuturnya.

Salah seorang warga lainnya, Jupri (48), mengatakan bahwa pergerakan tanah diperkirakan menjadi penyebab utama kerusakan rumah-rumah di wilayah tersebut.

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Indonesia vs Thailand dalam Ajang ASEAN Women’s Championship 2025

Ia mengungkapkan bahwa dari tiga rumah yang terdampak paling parah, dua di antaranya bahkan telah ambruk.

“Perkiraan kami ya di sini karena dampak pergerakan tanah, sehingga menyebabkan beberapa rumah di sini itu mengalami kerusakan, dan paling parah itu ada tiga. Bahkan dua sudah ambruk dan satu lagi sudah diperbaiki,” jelasnya.

Jupri berharap pihak pemerintah dapat segera turun tangan untuk meninjau dan memberikan bantuan bagi para warga yang terdampak.

Baca Juga: Kota Serang Genap 18 Tahun, Walikota Budi Rustandi: Seni Budaya Harus Dilestarikan

“Kami mohon ya, sebagai warga kepada pemerintah terkait untuk segera melakukan peninjauan ke sini,” tuturnya.

“Kasihan pak, apalagi pemilik rumah ini sudah ditinggal meninggal suaminya. Kami sebagai warga hanya bisa ikut prihatin dengan kondisi seperti ini,” imbuhnya.

Di Kecamatan Cikulur sendiri rupanya masih menjadi atensi pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak sejak lama.

Baca Juga: BRI Salurkan Kuota 25.000 KPR FLPP, Siap Dukung Program 3 Juta Rumah

Pergerakan tanah juga rupanya sempat terjadi di tahun 2022 silam. Saat itu, bencana tanah bergerak bahkan memberikan dampak terhadap 56 rumah di Desa Curugpanjang.

Setahun kemudian, tepatnya di tahun 2023, perisitiwa kembali terjadi yang mengakibatkan 16 rumah mengalami kerusakan, sementara tiga diantaranya bahkan ambruk.

“Fenomena ini (pergerkan tanah) berulang di Kecamatan Cikulur. Bencana serupa pernah terjadi pada tahun 1980-an dan sekarang terjadi lagi,” kata Kepala Pelaksana BPBD Lebak, Febby Rizki Pratama belum lama ini.

Baca Juga: 8 Ucapan HUT Kota Serang ke-18 Tahun 2025, Menarik dan Penuh Makna

Sepanjang kasus terjadi fenomena pergerakan tanah ini sendiri, kata Febby, sudah banyak berbagai fasilitas yang rusak disamping yang terjadi pada puluhan rumah.

Beberapa diantaranya seperti masjid, jalan, dan sekolah. Sementara, untuk warga yang juga terdampak fenomena tersebut di tahun 2022 dan 2023 saat ini sudah direlokasi ke tempat yang lebih aman. ***

Editor: Administrator
Tags: cikulurrusakTanah bergerak

Related Posts

Museum Multatuli
Lebak

Mengenal Museum Multatuli di Rangkasbitung, Museum Antikolonialisme Pertama di Indonesia

9 September 2025 | 10:49
Kebakaran Peternakan di Lebak, 8.500 Ekor Ayam Broiler Ikut Terpanggang
Lebak

Kebakaran Peternakan di Lebak, 8.500 Ekor Ayam Broiler Ikut Terpanggang

8 September 2025 | 11:54
pksl lebak
Lebak

Lili Sugiyanto Pimpin PKS Lebak, Siap Perkuat Internal dan Capai Kemenangan di Pemilu Mendatang

7 September 2025 | 18:17
ular
Lebak

Ular Kobra 2,5 Meter Muncul di Atap Rumah Warga Malingping, Satu Keluarga Panik

7 September 2025 | 16:46
bangunan liar
Lebak

Bangunan Liar di Rel Rangkasbitung-Jambu Ditertibkan, 15 Rumah Dibongkar Pemilik Secara Sukarela

7 September 2025 | 15:33
pungli
Lebak

Ada Dugaan Pungli Perekrutan Tenaga Kerja, Warga Sukamanah Geruduk Kantor Desa

7 September 2025 | 13:32
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
RS Hermina

RS Hermina Ciruas Pastikan Tidak Ada Penolakan Pasien BPJS

9 September 2025 | 15:37
Edi Ariadi dimakamkan di Karundang

Meninggal Dunia di Usia 69 Tahun, Ini Jabatan Mentereng yang Pernah Diemban Edi Ariadi

8 September 2025 | 12:01
Budi Rustandi Tidak Restui Nanang Saefudin Hijrah ke Pemprov Banten

Budi Rustandi Tidak Restui Nanang Saefudin Hijrah ke Pemprov Banten

9 September 2025 | 08:20
Presiden Prabowo Subianto dalam reshuffle kabinet yang dilakukan Senin 8 September 2025.

Daftar Menteri Terkini yang Direshuffle oleh Presiden Prabowo

8 September 2025 | 16:16

Dukung Pemulihan Ekonomi Nasional, Bjb Backup Total Pembiayaan UMKM

Asooooy… Kepala Desa akan Diajak Studi Banding ke Korea dan China

Seluruh Ospek di Kampus Diputuskan Digelar Online, Termasuk di Banten

Mudik Resmi Dilarang, Efektif 24 April

Thom Haye

Thom Haye dan Reijnders Berpeluang Debut di Super League saat Melawan Bajul Ijo

10 September 2025 | 17:27
Audiensi

Audiensi BEM Banten Bersatu dengan DPRD Provinsi Banten, 14 Tuntutan Disampaikan ke Fahmi Hakim

10 September 2025 | 17:19
saham

Harga Saham Masih Terkoreksi Melemah, Investor Menanti Gebrakan Purbaya Yudhi Sadewa

10 September 2025 | 17:11
Bank BJB Tuntaskan Penyertaan Modal Tahap II ke Bank Bengkulu, Kini Miliki 6.297 Lembar Saham Seri A

Sesi I Perdagangan Saham Hari Ini Mulai Alami Kenaikan Terbatas

10 September 2025 | 17:04

Recent News

Thom Haye

Thom Haye dan Reijnders Berpeluang Debut di Super League saat Melawan Bajul Ijo

10 September 2025 | 17:27
Audiensi

Audiensi BEM Banten Bersatu dengan DPRD Provinsi Banten, 14 Tuntutan Disampaikan ke Fahmi Hakim

10 September 2025 | 17:19
saham

Harga Saham Masih Terkoreksi Melemah, Investor Menanti Gebrakan Purbaya Yudhi Sadewa

10 September 2025 | 17:11
Bank BJB Tuntaskan Penyertaan Modal Tahap II ke Bank Bengkulu, Kini Miliki 6.297 Lembar Saham Seri A

Sesi I Perdagangan Saham Hari Ini Mulai Alami Kenaikan Terbatas

10 September 2025 | 17:04
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda

Nomor ID Pers : 26666 | Status Pendataan : Terverifikasi Faktual | Sertifikat : 1393/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber
  • Privacy Policy

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda