BANTENRAYA.COM – Syahfa Intania, salah satu siswi SMA di Cigeulis, Kabupaten Pandeglang menceritakan perjuangannya demi bersekolah.
Setiap hari, ia harus menempuh jarak sekitar 6 kilometer dengan kondisi jalan yang rusak dari rumahnya di Kampung Ciseureuheun, Desa Ciseureuheun, Kecamatan Cigeulis, Kabupaten Pandeglang menuju sekolah.
Kondisi itu diperparah jika hujan turun. Kondisi jalan yang penuh bebatuan dan bergelombang, membuat air menggenang dan licin. Kondisi itu membuat motornya dan pengendara lainnya sering rusak.
Ia menyebut bahwa berkendara sendiri menjadi satu-satunya pilihan lantaran jarak dari rumah ke sekolah cukup jauh.
“Sepertinya dari saya kecil juga kondisi jalannya sudah seperti ini. Kasihan mereka yang mau mengenyam pendidikan disulitkan oleh keadaan jalan yang rusak,” kata Syahfa saat dikonfirmasi pada Sabtu, 10 Mei 2025.
Syahfa berharap pemerintah bisa membuka mata dan secepatnya mengambil tindakan untuk segera memperbaiki agar para siswa yang bersangkat sekolah bisa lebih nyaman.
“Termasuk pengendara motor itu sudah sering pasti ada saja korban jatuh. Bukan hanya berbatu, kalau hujan itu tergenang air dan licin,” ujar dia
Tak hanya itu, Syahfa menyebut jalan itu juga rupanya akses utama warga dalam beraktivitas. Jalan itu selalu digunakan petani sekitar untuk megangkut hasil panennya.
Baca Juga: Training Motivasi SMKN 1 Tunjung Teja: Menyalakan Api Dedikasi Guru dan Tenaga Kependidikan
“Semua warga lewat jalan itu, yang mau kerja atau belanja. Kalau petani lewat jalan itu pas panen, ongkosnya pasti mahal karena jalannya rusak,” tandasnya. (***)