BANTENRAYA.COM – Rencana reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung- Pandeglang di Kabupaten Lebak disambut baik oleh warga yang tinggal di sekitar jalur kereta.
Warga bahkan siap menyerahkan tanah yang sudah digarap puluhan tahun dan menjadi pemukiman di sekitar area stasiun Warunggunung ke pihak KAI.
“Ya kalau seandainya dibutuhkan oleh Pemerintah sih warga ya siap-siap ajah pindah kan gitu, kami mendukung dengan rencana pihak kereta api. Kan kalau memang benar mau diaktifkan lagi ya bagus, bepergian juga kan jadi lebih mudah,” kata salah satu warga, Wawan saat ditemui di kawasan Stasiun tua Warunggunung pada Minggu, 9 Februari 2025.
Wawan menilai, reaktivasi rel kereta api Rangkasbitung – Pandeglang yang telah lama berhenti beroperasi sejak 1980 ini dinilai sangat penting.
Menurut dia, selain dapat menumbuhkan perekonomian warga, keberadaan kereta api Rangkasbitung – Pandeglang dapat mengurangi kemacetan di jalan raya, sehingga Reaktivasi rel kereta api tersebut dapat menjadi alternatif moda transportasi masal dan memperlancar mobilitas antar wilayah yang lebih efisien.
“Namun jangan sampai tidak ada sosialisasi dari PJKA, kita siap siap ajah yang penting tolong sosialisasi dan kasih interpal waktu kesananya, artinya jangan mendadak hari ini ngomong besok datang Beko,” terangnya.
Sebelumnya, Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Jakarta, Ferdian Suryo Adhi Pramono, menyampaikan terkait reaktivasi jalur Kereta Api Rangkasbitung-Pandeglang ini direncanakan akan dimulai 2027 mendatang.
“Memang tahun ini kami memulai proses peninjauan lahan terlebih dahulu, nah ini nanti akan tetap ada KJJP lagi untuk memastikan bahwa, masyarakat di wilayah tersebut mendapatkan haknya yang sesuai, karena siapa tahu ada kenaikan harga tanah, atau apa segala macamnya,” ujar Ferdian belum lama ini.
Baca Juga: Unsera Gelar Educompreneur 2025, Latih Kewirausahaan Mahasiswa Tingkat Internasional
Ia menuturkan, reaktivasi rel Kereta Api ini sedang dalam proses perjanjian kerjasama dengan PT KAI untuk menganggarkan kereta api yang akan digunakan di jalur ini.
“Ini baru diskusi dengan pak Ka Daops, karena lintas ini masih akan menggunakan kereta diesel ya, jadi belum menggunakan KRL, kami reaktivasi terlebih dahulu, nah ini sambil berjalan 2025 sampai 2029 itu sepanjang ditarget sudah bisa di reaktivasi kembali untuk kereta dari Rangkas sampai dengan Pandeglang,” tandasnya.***


















