BANTENRAYA.COM – Sejumlah pedagang yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Daging (Gapenda) Banten batal menggelar aksi mogok jualan.
Mereka batal gelar aksi mogok jualan karena menilai aksinya tak akan membuahkan hasil.
Hal itu lantaran ternyata pemerintah tak bisa berbuat banyak atas harga daging yang terus melambung sehingga keputusan untuk membatalkan mogok jualan diambil.
Baca Juga: Pohon Kelapa Setinggi 20 Meter Ambruk dan Timpa Rumah di Kecamatan Cikedal
Pembatalan aksi mogok jualan ini disampaikan Ketua Gapenda Banten Aeng.
“Tadinya rencananya mau mogok, tapi berubah pikiran. Alasannya tidak membuahkan hasil, karena pemerintah tidak bisa menahan laju kenaikan harga daging sapi,” ujarnya, dihubungi Bantenraya.com, Senin 28 Februari 2022.
Menurut Aeng, bila aksi mogok jualannya tidak mendapat respon dari pemerintah, maka dianggap percuma.
Baca Juga: Dear Emak-emak! Harga LPG 5,5 dan 12 Kilogram kembali Naik, Berikut Rinciannya
“Jadi percuma aja kita mogok apa yang kita lakukan tidak membuahkan hasil. Kepengen kita ada hasilnya mereka (pemerintah-red) turun tangan,” jelas dia.
Ia mengungkapkan, rencananya aksi mogok jualan akan dilaksanakan pekan ini.
“Tadinya hari ini sampai Jumat,” ucapnya.
Aeng menyebutkan, saat ini harga daging sapi di Pasar Induk Rau (PIR) Kota Serang dijual dikisaran Rp130.000 per kilogram.
Baca Juga: Papan Reklame di Pasar Labuan Ambruk Timpa Kendaraan dan Kios
“Harga beli daging sapi dari PTnya sudah Rp 125.000 per kilogram, dijual Rp130.000 per kilogram. Jadi rugi dijual Rp130.000 harusnya kita jual Rp150.000 per kilogram, karena susut dan ada rendemen atau tetelan (gajih-red),” tuturnya.
Aeng mengaku pihaknya berencana akan melobi pihak PT selaku penjual daging sapi.
“Nanti kita akan mencoba menawar ke PT yang jual sapi supaya harganya diturunkan. Waktunya nanti kita cari momen yang pas,” tutur dia. ***