BANTENRAYA.COM – Volume sampah di tempat pembuangan sampah (TPS) Perumahan Persada Banten, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, menumpuk.
Kondisi itu terjadi karena sudah satu bulan sampah milik warga Perumahan Persada Banten tidak diangkut oleh petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang.
Penumpukan sampah yang terjadi selama satu bulan itu dapat menimbulkan berbagai dampak negatif baik bagi lingkungan dan kesehatan warga Perumahan Persada Banten.
Ketua Forum Komunikasi RT RW Kota Serang Nana Heryatna mengatakan, sudah satu bulan yang lalu sampah di TPS Perumahan Persada Banten tidak diangkut oleh petugas kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang.
Penghentian sementara itu lantaran warga belum membayar tunggakan retribusi pengangkutan sampah bulan kemarin.
“Sampah terakhir diangkut satu bulan lalu. Adapun tadi pagi bru dua mobil ngangkut tiba-tiba armada ditarik mundur. Alasannya Perumahan Persada Banten belum bayar tunggakan bulan Juli 2025,” ujar Nana, menghubungi Bantenraya.com, Rabu 13 Agustus 2025.
Baca Juga: OC Sebut Musda PAN Cilegon Tunggu Arahan DPP dan DPW, Semua Kandidat Masih Berpeluang
Ia menuturkan, warga Perumahan Persada Banten siap berkomitmen untuk melunasi tunggakan retribusi pengangkutan sampah tersebut.
“Padahal masyarakat sudah membuat surat pernyataan kesiapan membayar,” ucap dia.
Nana mengungkapkan, saat ini volume sampah di TPS Perumahan Persada Banten sudah menumpuk, gegara pengangkutannya disetop selama satu bulan.
“Kondisi sampah sekarang sudah menggunung karena sudah satu bulan tidak diangkut olehDinas LH Kota Sarang, dan baunya pun sangat menyengat,” ungkapnya.
Menurut dia, penyetopan pengangkutan sampah warga Perumahan Persada Banten ini juga bertentangan dengan program Pemerintah Kota (Pemkot) Serang yakni Serang Bersih.
Ia berharap Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang segera melakukan pengangkutan sampah kembali di Perumahan Persada Banten, karena warganya sudah membuat pernyataan siap berkomitmen membayar tunggakan retribusi sampah kepada dinas terkait.
“Maka hal yang perlu dilakukan adalah menyelesaikan hal-hal yang mengarah pada dukungan terhadap program Walikota Serang dengan ruang bebas sampah dan bebas polusi. Dan sebetulnnya masyarakat itu untuk diedukasi mudah bukan arogan bgini. Jadi bukan masalah mempertahankan ego atau apapun,” jelas Nana.
Nana menyebutkan, berdasarkan data yang diperoleh dari warga Perumahan Persada Banten, data awal tercata ada 980 kepala keluarga (KK), kemudian didata ulang menjadi 1.485 KK.
“Jumlah KK warga itu tersebar di 18 RT dan tiga RW Perumahan Persada Banten,” tandas dia.
Salah seorang Tim Pengelola TPS di Perumahan Persada Banten, Ruslim mengeluhkan sampah di lingkungan perumahannya yang selama satu bulan ini terus menumpuk.
“Tolong Pak Walikota tolong bantu kami. Sampah menumpuk. Retribusi saya bayar. Bagaimana supaya sampah ini cepat habis, Pak,” ujar Ruslim seraya memohon. (***)



















