BANTEN RAYA.COM – Askot PSSI Kota Serang akan terus melakukan pembinaan untuk usia muda di Kota Serang untuk tahun 2025. Kepastian ini didapat setelah Ketua Askot PSSI Serang Edi Susanto menggelar rapat tahunan yang dihadiri anggotanya, akhir pekan lalu.
Ia mengatakan agenda tetap yang menjadi program rutin yakni timnya akan menggelar turnamen untuk usia 13 hingga 15 tahun. Dengan turnamen usia muda ini diharapkan bisa mencetak pesepakbola andal yang muaranya untuk prestasi Kota Serang ke depanya.
“Dengan banyaknya kompetisi seperti tahun sebelumnya saya optimistis mereka akan semakin terasah dan nantinya tumbuh menjadi pesepakboola berpretasi ke depannya,” ujarnya.
Selain itu dalam waktu dekat pihaknya juga akan menggelar sepakbola Piala Walikota Serang 2025 dalam rangka melakukan seleksi awal untuk tim porprov. Diharapkan dengan kejuaraan ini tersaring pemain bagus yang nantinya akan menjadi tim utama untuk porprov.
Baca Juga: Diduga Terlibat Kasus Obat Ilegal, Penahanan Anak Bos Apotek Gama Tunggu Petunjuk Jaksa
“Saat porprov lalu kami menjadi runner up. Harapan kami ke depannya bisa membawa pulang emas di Kota Serang. Kami juga akan turunkan tim pemantau untuk melihat talenta yang bagus,” imbuh dia.
Tim untuk porprov memang harus dipersiapkan se dini mungkin sebab mereka tentunya membutuhkan latihan bersama sebelum mereka bertanding. Persiapan yang lama ini menjadi kunci untuk menyatukan permainan dan hal lainnya.
“Memang idealnya satu tahun jelang porprov kami memiliki tim untuk porprov. Dengan latihan dan pengarahan selama satu tahun jelang porprov diharapkan minimal kami bisa mempertahankan prestasi tahun lalu. Kalau saya ingin naik dari perak menjadi emas,” jelasnya.
Tahun 2025 ini juga rencananya akan ada pelatihan baik wasit atau pelatih. Untuk pelatihan diharapkan nantinya Kota Serang memiliki wasit yang profesional bersertifikat untuk memimpin sejumlah laga sepakbola di Kota Serang.
Baca Juga: Akses Jalan Paving Blok di Kampung Cidemang Amblas, Warga Khawatir Longsor Susulan
“Sementara untuk pelatih dengan memiliki sertifikasi maka keberadaan mereka diakui. Saat ini sertifikasi pelatih diperlukan untuk melatih dan menjadi syarat,” tutup dia. (***)



















