BANTENRAYA.COM – Ratusan warga Kelurahan Gerem, Kecamatan Grogol, Kota Cilegon berunjuk rasa di depan PT Mitsubishi Pet Film Indonesia atau MFI.
Ratusan warga Gerem yang dimotori Karang Taruna Keluraham Gerem dan Foker C Kelurahan Gerem, menuntut rekrutmen tenaga kerja di pabrik kimia tersebut melibatkan warga setempat.
Pantauan Bantenraya.com, Rabu 4 November 2021, ratusan warga Gerem memblokade pintu gerbang PT MFI.
Baca Juga: Bongkar Skema Jahat Money Game dan Forex, Pakar Kartu Kredit Roy Shakti: Itu Penipuan
Sejumlah kendaraan yang hendak memasuki pabrik terpaksa putar balik.
Aksi massa tersebut berlangsung sekitar dua jam, dari pukul 14.00 WIB hingga pukul 16.00 WIB. Beruntung tidak ada tindakan anarkis.
Massa membubarkan diri setelah adanya perwakilan dari warga yang ditemui pihak PT MFI untuk mediasi mengenai permasalahan tersebut.
Baca Juga: Daftar Pemain Persipan Liga 3 Tahun 2021, Dihuni 27 Pemain
Namun, tak ada kesepakatan lantaran PT MFI belum bisa mengabulkan tuntutan warga.
Warga juga akan melaporkan peristiwa tersebut ke DPRD Kota Cilegon dalam waktu dekat ini.
Ketua Karang Taruna Gerem, Muhammad Nai mengatakan, tuntutan warga hanya satu, untuk rekrutmen karyawan harus memekerjakan warga lokal khususnya Kelurahan Gerem.
Saat ini, sangat minim tenaga kerja lokal asal Gerem yang direkrut.
“Ini ada yang baru masuk 69 tenaga kerja, warga Gerem hanya 3 orang, 5 orang luar Cilegon, sisanya 61 memang warga Cilegon, tetapi bukan warga Gerem,” kata Nai.
Nai mengatakan, tuntutan warga telah dilakukan beberapa waktu lalu dan mediasi di Kantor Lurah Gerem, tetapi PT MFI tidak ada komitmen.
Baca Juga: 10 Tebak-tebakan Hari Pahlawan yang Lucu dan Bikin Tertawa Tergelak-gelak
“Kami datamg ke sini (pabrik PT MFI) meminta agar PT MFI membuat komitmen kepada warga, agar memberikan kesempatan kepada warga Gerem untuk bekerja di MFI, rekrutmen karyawan juga harus terbuka,” pintanya.
Nai meminta, 40 persen tenaga kerja saat rekrutmen itu warga Gerem. Sebab PT MFI lokasinya di Kelurahan Gerem.
“Kalau ada apa-apa, overhaul, pabrik shut down, itu kan warga Gerem yang terdampak, bukan warga lain,” tandasnya.
Baca Juga: Potret Mesra Alghazali Bersama Pacar, Dikaitkan Dengan Interview Masa Lalu
Nai juga mengaku akan segera melaporkan kasus tersebut ke DPRD Kota Cilegon.
“Kita akan bersurat ke DPRD Cilegon, minta rapat dengar pendapat, kalau rekrutmen karyawan di PT MFI sangat minin perhatian kepada warga Gerem,” katanya.
Di tempat yang sama, Humas PT MFI Joko Setiawan mengatakan, rekrutmen karyawan karena ada perluasan pabrik. Memang baru merekrut 69 karyawan.
Baca Juga: 5 Tips Memilih Jas Hujan yang Baik dan Awet, Buat Para Biker
Sebagian besar warga Cilegon, lebih dari 80 persen warga Cilegon.
“Secara proses kami akan sampaikan informasi ke warga Gerem ketika ada rekrutmen, rekrutmen sesuai prosedur, saat ini memang baru 3 orang warga Gerem,” terangnya.
Joko menambahkan, untuk kosntruksi memang sudah selesai, kebutuhan tenaga kerja tambahan belum bisa diprediksi jumlahnya.
Baca Juga: Ade Armando Sebut Dalam Al Quran Tidak Ada Perintah Salat Lima Waktu
“Setelah konstruksi selesai, karyawannya akan berkurang. Bahkan di MFI karyawan saat ini kurang dari 500 orang,” ungkapnya.***