BANTENRAYA.COM – Mohammad Rizki Baidullah warga Kelurahan Kebondalem, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon melakukan aksi nekat dengan membentangkan spanduk protes di acara Riung Mumpulung HUT Kota Cilegon ke 26 di Alun-alun Kota Cilegon.
Dirinya membentangkan spanduk yang meminta Pemkot Cilegon harus melakukan hilirisasi industri.
Aksi nekat sendiri dilakukan Rizki saat Walikota Cilegon Robinsar menyampaikan sambutan dalam Riung Mumpulung HUT Kota Cilegon.
Hal itu akhirnya mengharuskan anggota Satpol PP Kota Cilegon menghalau Rizki yang membawa spanduk dan hendak merangsek ke tengah panggung saat Walikota Cilegon Robinsar menyampaikan sambutannya.
Baca Juga: Soal Rasa Jadi Jaminan, Kunci Sukses Rumah Makan Belut Baros Bertahan Hingga Tiga Generasi
Rizki menjelaskan, selama industri ada di Kota Cilegon hanya bisa melahirkan produk hulu saja.
Padahal seharusnya pemerintah bisa mendorong hilirisasi produknya, sehingga industri mikro atau UMKM hidup dan menambah potensi lapangan pekerjaan.
“Selama 26 tahun Kota Cilegon ini berdiri, Kota Cilegon sudah dinobatkan sebagai Kota Industri,” katanya, Minggu 27 April 2025.
Bahkan, ujar Rizki, jika pun ada hilirisasi, bahan baku kebanyakan diolah di luar Kota Cilegon.
Artinya, itu harus jadi perhatian serius pemerintah sekarang.
Baca Juga: Permudah Pembuat SIM, Satlantas Polresta Serang Kota Gelar Praktik Uji SIM Gratis
“Sayangnya Industri di Cilegon ini mayoritas hanya menghasilkan Produk hulu saja, produksi hilirnya pasti ada di luar Cilegon bahkan tidak sedikit produk hulu yang di ekspor ke luar negeri dari hasil Industri di Cilegon.
Padahal, kalau di Cilegon bisa dihadirkan hilirisasinya tentu bisa menambah potensi lapangan pekerjaan,” ucapnya.
Rizki menegaskan, selama ini upaya pemerintah masih sangat minim mendorong industri melakukan hilirisasi. Diharapkan dengan protesnya bisa menjadi salah satu hal yang nantinya melahirkan kebijakan.
“Sedikitnya mungkin ada upaya untuk menghadirkan hilirisasi logam oleh dinas perdagangan dan perindustrian, tapi sifatnya hanya seremonial saja berupa edukasi dan pelatihan), belum ada hasil yang konkret,” pungkasnya.***