Senin, 29 September 2025
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • NasionalNew
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal
Senin, 29 September 2025
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Banten Raya
  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

Prihatin Atas Pelaksanaan MBG, PP KAMMI Minta Ditinjau Ulang dan Prioritaskan Daerah Stunting

Febby Prayoga Oleh: Febby Prayoga
28 September 2025 | 21:26
PP KAMMI desak pemerintah lakukan evaluasi menyeluruh terhadap program MBG.

Ketua Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan PP KAMMI Muhammad Alfiansyah. (Dokumentasi PP KAMMI)

Bagikan Ke WhatsAppBagikan Ke FacebookBagikan Ke TwitterBagikan Ke Telegram

BANTENRAYA.COM – Pengurus Pusat (PP) Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) menyampaikan keprihatinan yang mendalam atas pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sejak awal tahun dijalankan oleh pemerintah.

Program MBG yang semestinya hadir sebagai solusi untuk dapat menurunkan angka stunting dan memperbaiki gizi anak bangsa, justru menimbulkan keresahan besar di masyarakat akibat terjadinya rentetan kasus keracunan massal, lemahnya pengawasan, hingga problem menu yang kontroversial.

Data Badan Gizi Nasional (BGN) menunjukkan hingga 22 September 2025 terdapat sebanyak 4.711 kasus gangguan kesehatan akibat program MBG di seluruh Indonesia.

Adapun rinciannya: 1.281 korban di Sumatra, 2.606 korban di Jawa, serta 824 korban di Kalimantan, Sulawesi, dan Indonesia Timur. Temuan ini juga diperkuat oleh BPOM yang mencatat sejak Januari hingga Mei 2025 telah terjadi 17 kejadian luar biasa (KLB) keracunan MBG di 10 provinsi.

BACA JUGA: PMI Banten Desak Pemkot Cilegon Segera Bangun Gedung UDD

Kasus-kasus keracunan MBG tersebut menyebar luas di berbagai pulau besar.
Di Sumatra, Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mencatat sebanyak 174 siswa keracunan massal, sementara di Empat Lawang delapan siswa SDN 7 Tebing Tinggi juga mengalami gejala yang serupa.

Pulau Jawa menjadi wilayah dengan angka korban keracunan MBG tertinggi.
Di Garut, Jawa Barat, media melaporkan 569 siswa mengalami mual dan muntah massal.
Di Cianjur, sebanyak 21 siswa MAN 1 sakit setelah menyantap menu MBG, sementara di Gunungkidul, Yogyakarta, 19 anak dari SD hingga SMA juga mengalami keracunan.
Kasus lain juga terjadi di Lamongan, Jawa Timur, serta Tasikmalaya dengan gejala yang sama.

Tidak hanya itu, di wilayah Kalimantan, kasus keracunan MBG mencuat di Nunukan, Kalimantan Utara, di mana 29 siswa dari SDN 003 mengalami keracunan.
Lebih parah lagi, publik dikejutkan dengan insiden di SDN 12 Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, ketika menu MBG yang disajikan berisi ikan hiu goreng, nasi, oseng kol-wortel, tahu goreng, dan buah melon.

Akibat adanya kasus keracunan MBG tersebut, sebanyak 25 orang terdiri dari 24 siswa dan 1 guru mengalami keracunan dengan gejala muntah dan sesak napas, sebagian harus dirawat di RSUD dr. Agoesdjam Ketapang.

Dengan adanya peristiwa keracunan MBG ini menimbulkan kontroversi besar, bukan hanya soal kelayakan gizi, tetapi juga mengenai tata kelola penyedia makanan yang sembrono.
Dari sisi lingkungan, konsumsi hiu juga berbahaya karena berkontribusi terhadap kepunahan spesies penting dalam ekosistem laut.

BacaJuga

Puskesmas Mekarsari Rangkasbitung Diduga Telantarkan Pasien

Puskesmas Mekarsari Rangkasbitung Diduga Telantarkan Pasien, Satu Bayi Kembar Dinyatakan Meninggal

29 September 2025 | 15:30
MAN 1 Cilegon

MAN 1 Cilegon Tepis Isu Pungli Parkir, Kepsek Akui Pembayaran Langsung ke Koperasi

29 September 2025 | 14:55
Zhieva Coffee

Zhieva Coffee Tawarkan Tempat Nongkrong Ala Retro Vintage di Kota Serang

29 September 2025 | 14:45
Produksi padi di Banten

Provinsi Banten Targetkan Produksi Padi sampai 2 Juta Ton pada 2025

29 September 2025 | 13:51

Selain itu, di wilayah Sulawesi, kasus besar terjadi di Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah, di mana 277 siswa terdampak keracunan MBG dan 32 di antaranya harus dirawat di rumah sakit.
Di Baubau, Sulawesi Tenggara, 37 siswa SMA dan SD juga mengalami muntah, diare, dan pusing setelah mengonsumsi MBG.
Sementara di Kupang, Nusa Tenggara Timur, lebih dari 140 siswa SD dan SMP di Kecamatan Kelapa Lima mengalami keracunan massal setelah menyantap menu MBG.

Dengan adanya rentetan kasus keracunan akibat program MBG di beberapa wilayah tersebut, PP KAMMI menilai bahwa program MBG bukan hanya belum mencapai tujuan awal, tetapi juga telah membahayakan ribuan anak Indonesia.

Ketua Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan PP KAMMI, Muhammad Alfiansyah menyatakan bahwa pemerintah tidak boleh mengabaikan kesehatan generasi bangsa dengan menutup mata terhadap fakta-fakta di lapangan.

“Ribuan anak terdampak kasus keracunan MBG. Hal ini menunjukkan adanya persoalan serius dalam pelaksanaan di lapangan yang harus segera dibenahi. Pemerintah tidak boleh mengabaikan kesehatan generasi bangsa dengan menutup mata terhadap fakta-fakta ini,” ujarnya di Jakarta pada 28 September 2025.

Ketua Bidang Kesehatan dan Ketenagakerjaan PP KAMMI kemudian menambahkan program sebesar MBG harusnya dipersiapkan lebih matang, bukan diluncurkan terburu-buru.

“Program sebesar MBG seharusnya dipersiapkan lebih matang, bukan diluncurkan terburu-buru tanpa pengawasan ketat. Jika dapur penyedia belum siap, tenaga gizi masih terbatas, dan rantai distribusi bermasalah, maka hasilnya berpotensi membahayakan. Bahkan di Kalbar, muncul menu ikan hiu yang berujung keracunan, ini menjadi bukti lemahnya regulasi dan kurasi menu. Karena itu, program ini perlu ditinjau kembali dan difokuskan lebih dahulu pada daerah dengan angka stunting tinggi, agar manfaatnya benar-benar dirasakan,” ungkapnya.

Ketua Umum PP KAMMI, Ahmad Jundi Khalifatullah menegaskan bahwa pemerintah harus berani melakukan evaluasi menyeluruh bahkan penghentian sementara adalah langkah rasional.

“KAMMI mendukung penuh agenda perbaikan gizi nasional, namun jika program ini lebih banyak mudarat dari pada manfaat, evaluasi menyeluruh bahkan penghentian sementara adalah langkah rasional. Jangan sampai ambisi politik mengorbankan masa depan anak bangsa,” tegasnya. ***

Editor: Dede Yusup
Tags: angka stuntingBGNMBGPP KAMMI

Related Posts

Puskesmas Mekarsari Rangkasbitung Diduga Telantarkan Pasien
Daerah

Puskesmas Mekarsari Rangkasbitung Diduga Telantarkan Pasien, Satu Bayi Kembar Dinyatakan Meninggal

29 September 2025 | 15:30
MAN 1 Cilegon
Daerah

MAN 1 Cilegon Tepis Isu Pungli Parkir, Kepsek Akui Pembayaran Langsung ke Koperasi

29 September 2025 | 14:55
Zhieva Coffee
Daerah

Zhieva Coffee Tawarkan Tempat Nongkrong Ala Retro Vintage di Kota Serang

29 September 2025 | 14:45
Produksi padi di Banten
Daerah

Provinsi Banten Targetkan Produksi Padi sampai 2 Juta Ton pada 2025

29 September 2025 | 13:51
cara mendapatkan saham
Daerah

Cara Mengetahui Saham akan Cuan Besar, Lakukan Transaksi di Pagi Hari

29 September 2025 | 13:20
pompa air di Kabupaten Serang dicuri
Daerah

8 Pompa Air Bantuan untuk Petani di Serang Raib Digondol Pencuri, Pemkab Rugi Rp120 Juta

29 September 2025 | 13:03
Load More
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Erafone

Erafone Ahmad Yani Serang Hadir dengan Tampilan Baru yang Lebih Lengkap

28 September 2025 | 14:31
dosen Untirta dukung urban farming

Dosen UNTIRTA Dorong Urban Farming di Kota Serang Baru Lewat Pengelolaan Lahan Tidur dan Pemanfaatan Magot

28 September 2025 | 23:04
Mbanking BCA atau BCA Mobile eror

Mbanking BCA Eror Kah, Nasabah Keluhkan Sulitnya Akses Transaksi

29 September 2025 | 07:34
hut banten

Ini Rangkaian HUT Banten ke-25, Ada Festival Makanan hingga Fun Run

26 September 2025 | 20:15
Agus Suparmanto

Sebut Agus Suparmanto Ketua yang Sah, SM Hartono: Tidak Ada Dualisme Kepemimpinan PPP

29 September 2025 | 12:29
Manufaktur Fauwzi

Algoritma, Buruh, dan Ketimpangan Baru

23 September 2025 | 17:12
dlh

DLH Cilegon Gandeng 15 Sekolah Luncurkan Kolase Tahap 2

29 September 2025 | 08:47
Puskesmas Mekarsari Rangkasbitung Diduga Telantarkan Pasien

Puskesmas Mekarsari Rangkasbitung Diduga Telantarkan Pasien, Satu Bayi Kembar Dinyatakan Meninggal

Mitsubishi Destinator

Nyaman di Segala Medan, Mitsubishi Destinator Bisa Disesuaikan dengan Kondisi Jalan

MAN 1 Cilegon

MAN 1 Cilegon Tepis Isu Pungli Parkir, Kepsek Akui Pembayaran Langsung ke Koperasi

Zhieva Coffee

Zhieva Coffee Tawarkan Tempat Nongkrong Ala Retro Vintage di Kota Serang

NCTzen Asal Thailand Lapor Damkar

NCTzen Asal Thailand Lapor Damkar Usai Diabaikan Polisi Indonesia Usai Ponselnya Hilang

perdagangan saham

Sesi I Pasar Saham Ditutup Menguat, 6 Sektor Emiten Ini Alami Guncangan

tahun peluncuran Iphone

Daftar Lengkap Tahun Rilis iPhone dari Seri 13 hingga iPhone 17 Pro Max

Puskesmas Mekarsari Rangkasbitung Diduga Telantarkan Pasien

Puskesmas Mekarsari Rangkasbitung Diduga Telantarkan Pasien, Satu Bayi Kembar Dinyatakan Meninggal

29 September 2025 | 15:30
Mitsubishi Destinator

Nyaman di Segala Medan, Mitsubishi Destinator Bisa Disesuaikan dengan Kondisi Jalan

29 September 2025 | 15:14
MAN 1 Cilegon

MAN 1 Cilegon Tepis Isu Pungli Parkir, Kepsek Akui Pembayaran Langsung ke Koperasi

29 September 2025 | 14:55
Zhieva Coffee

Zhieva Coffee Tawarkan Tempat Nongkrong Ala Retro Vintage di Kota Serang

29 September 2025 | 14:45
NCTzen Asal Thailand Lapor Damkar

NCTzen Asal Thailand Lapor Damkar Usai Diabaikan Polisi Indonesia Usai Ponselnya Hilang

29 September 2025 | 14:24
perdagangan saham

Sesi I Pasar Saham Ditutup Menguat, 6 Sektor Emiten Ini Alami Guncangan

29 September 2025 | 14:15
tahun peluncuran Iphone

Daftar Lengkap Tahun Rilis iPhone dari Seri 13 hingga iPhone 17 Pro Max

29 September 2025 | 14:06

Recent News

Puskesmas Mekarsari Rangkasbitung Diduga Telantarkan Pasien

Puskesmas Mekarsari Rangkasbitung Diduga Telantarkan Pasien, Satu Bayi Kembar Dinyatakan Meninggal

29 September 2025 | 15:30
Mitsubishi Destinator

Nyaman di Segala Medan, Mitsubishi Destinator Bisa Disesuaikan dengan Kondisi Jalan

29 September 2025 | 15:14
MAN 1 Cilegon

MAN 1 Cilegon Tepis Isu Pungli Parkir, Kepsek Akui Pembayaran Langsung ke Koperasi

29 September 2025 | 14:55
Zhieva Coffee

Zhieva Coffee Tawarkan Tempat Nongkrong Ala Retro Vintage di Kota Serang

29 September 2025 | 14:45
Banten Raya

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda

Nomor ID Pers : 26666 | Status Pendataan : Terverifikasi Faktual | Sertifikat : 1393/DP-Verifikasi/K/VIII/2025

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Kebijakan Privasi

Ikuti Kami

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist

  • Daerah
  • Nasional
  • Pendidikan
  • Opini
  • Ekonomi & Bisnis
  • Teknologi
  • Hukum & Kriminal

© 2025 Banten Raya - Berkualitas dan Berbeda