BANTENRAYA.COM – Presiden Republik Indonesia, yaitu Jokowi, mengapresiasi peran The Access to Covid-19 Tools Accelerator (ACT-A).
Dalam ATC-A akan mendorong akses yang berkeadilan terhadap obat, alat-alat diagnostik, dan juga vaksin Covid-19.
Jokowi mengatakan, ACT-A adalah bagian terpenting arsitektur kesehatan dunia sekaligus bukti nyata untuk manfaat multilateralisme.
Baca Juga: Marak Kekerasan Terhadap Anak, Kelompok 74 Untirta Sosialisasi Pembentukan PATBM
“Ke depannya peran ACT-A masih sangat dibutuhkan, termasuk untuk menjembatani ketimpangan vaksinasi global. No one is safe until everyone is”, ucap Jokowi.
Hal tersebut dikutip Bantenraya.com dari akun Instagram @jokowi, pada 10 Februari 2022.
Sebagai Presiden G20, Jokowi juga menjadikan Indonesia sebagai penguatan arsitektur kesehatan dunia sebagai salah satu agenda prioritas.
Baca Juga: Tanggapan Aya Canina Soal Kekerasan 3,5 Tahun Selama Pacaran yang Dialaminya
“Dunia harus lebih siap dan lebih tanggap terhadap krisis kesehatan. Setiap negara harus memiliki kesempatan yang sama untuk mempersiapkan diri dari ancaman pandemi berikutnya”, ucapnya.
Presiden Jokowi juga menyebut bahwa berbagai pembenahan harus dilakukan dan juga penguatan kapasitas negara berkembang harus mendapatkan perhatian khusus, negara berkembang juga harus diberdayakan sebagai solusi.
“Negara berkembang harus menjadi bagian dari rantai pasok suplai obat, vaksin, dan peralatan kesehatan. Untuk itu, kerjasama, riset, investasi, dan transfer teknologi mutlak dilakukan”, lanjutnya.
Baca Juga: Doa yang Dibaca Rasulullah Ketika Sujud Terakhir kata Syekh Ali Jaber
Jokowi juga menjelaskan bahwa solidaritas dan kerja sama merupakan kunci untuk keluar dari pandemi serta membangun arsitektur kesehatan dunia yang jauh lebih tangguh.
“Peran G20 sangat penting dalam membangun arsitektur kesehatan dunia, termasuk dalam mendorong dukungan pembiayaan kesehatan bagi negara berkembang. Recover together, recover stronger”, ucap Jokowi.
Access to Covid-19 Tools Accelerator adalah kolaborasi global yang inovatif untuk mempercepat pengembangan, produksi, serta akses yang adil terhadap tes, perawatan, dan juga vaksin Covid-19.
Baca Juga: Ungkap Alasan Hengkang Karena Alami Kekerasan, Aya Canina Eks Amigdala Kini Dapat Ancaman?
ACT-A telah diluncurkan pada akhir April 2020, saat acara yang diselenggarakan bersama oleh Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Presiden Prancis, Presiden Komisi Eropa, dan Yayasan Bill & Melinda Gates.***