BANTENRAYA.COM – Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Pamulang (Unpam), sukses menggelar Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat (SEMBADRA) 2025.
Acara SEMBADRA 2025 tersebut digelar oleh LPPM Unpam pada Rabu, 15 Januari 2025, melalui Zoom Meeting, pukul 08.00 WIB.
LPPM Unpam pada acara kali ini mengusung tema “Performansi yang Sustainable melalui Mitigasi Risiko Finansial yang Strategis untuk (tahun) 2025”.
SEMBADRA 2025 diikuti oleh oleh jajaran dosen dan mahasiswa, baik dari Unpam Kampus Tangerang dan Serang.
Acara juga akan diisi oleh dua narasumber yang kredibel, yaitu oleh Benny Cuaca dan Listya Sugiyarti.
Namun sebelum acara diisi oleh dua narasumber tersebut, ada sedikit laporan dari pihak LPPM Unpam.
Baca Juga: Peringati Isra Miraj 1446 Hijriah, Pemprov Banten Gelar Tabligh Akbar Bersama Ustaz Adi Hidayat
Ketua LPPM Unpam, Susanto, dalam laporannya mengungkapkan bahwa semoga acara SEMBADRA 2025 tersebut bermanfaat untuk kepentingan bersama.
Susanto juga berharap SEMBADRA 2025 ini bisa beguna untuk kemajuan penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di Unpam.
Dilanjut oleh pembina dan pengarah, Oksidelfa Yanto, mengingatkan soal Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, serta pengabdian kepada masyarakat.
Baca Juga: Di Indonesia Bisa Miliaran, Di Negara Ini Para Pejabat Justru Tidak Dapat Mobil Dinas
Kemudian pengantar dibawakan oleh Suripto, beliau menegaskan bahwa penelitian harus dilakukan sesuai prosedur, dan apabila tidak, harus menerima sanksinya, terutama dari pemerintah.
Masuklah ke dalam acara inti yaitu penyampaian materi oleh dua narasumber yang dipandu oleh moderator, Jamaludin.
Materi pertama disampaikan oleh Benny Cuaca, beliau menekankan pentingnya memahami risiko terlebih dahulu.
Baca Juga: CATAT! Jadwal Timnas Indonesia di Grup C Piala Asia U20 2025
“Sebuah ketidakpastian yang mengancam, dalam hal ini perusahaan,” terangnya.
Lanjutnya, Benny menjelaskan beberapa risiko di dalam perusahaan, terutama soal keuangan.
Beliau juga menyampaikan dua kata kunci penting dalam perusahaan, yaitu safety is priority dan quality is number one.
Materi kedua dilanjutkan oleh Listya Sugiarto, beliau memulai dengan menyampaikan beberapa kepentingan di perusahaan.
Baca Juga: Diduga Terafiliasi dengan PIK, 2 Perusahaan Bakal Caplok Lahan 6.700 Hektare di Serang Utara
Mulai dari melindungi aset, kelangsungan bisnis, dan juga menjaga kepercayaan investor, mitra, dan pelanggan.
Listya juga menekankan pentingnya perusahaan mengikuti perkembangan zaman, yaitu memakai teknologi digital.
“Perusahaan yang beralih ke digital, mampu bertahan dan berkembang hingga saat ini,” ucapnya.
Baca Juga: Pesan dari Kapolda Kalsel: Selamat Hari Pers, Kami Kawal HPN di Kalsel
Beberapa risiko keuangan menurut Listya antara lain, pasar, kredit, likuiditas, juga dan operasional.
Hal tersebut menutup acara materi yang merujuk soal mitigasi risiko finansial, kemudian dilanjut dengan tanya jawab.
Dalam closing statement-nya, Benny menekankan pentingnya mengacu kepada kepercayaan (agama) masing-masing, sedangkan Listya mengingatkan soal risiko berada di mana-mana.
Acara dilanjutkan dengan desiminasi dari masing-masing peneliti melalui room-nya masing-masing.***