BANTENRAYA.COM – Konflik antara Israel dan Palestina terus berlanjut, menimbulkan banyak korban jiwa dan luka-luka.
Perang ini dipicu oleh kebijakan sepihak Israel yang berencana menggusur warga Palestina dari kawasan Sheikh Jarrah di Yerusalem, yang memperburuk ketegangan antara kedua belah pihak.
Akibat gempuran senjata yang masih terus dilakukan oleh Israel, banyak warga Palestina yang menjadi korban, termasuk mereka yang kehilangan nyawa dalam konflik berkepanjangan ini.
Baca Juga: Hari Ini Pengumuman Kelulusan Administrasi CPNS 2024, Berikut Cara Mengeceknya
Situasi kemanusiaan semakin memburuk, membuat sejumlah organisasi internasional turun tangan untuk memberikan bantuan.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) turut mengambil peran dalam upaya kemanusiaan dengan mengevakuasi warga Palestina yang menjadi korban perang.
WHO bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Uni Emirat Arab (UAE) dan berbagai mitra lainnya untuk mengirimkan bantuan medis.
Baca Juga: Sebanyak 21 Ribu Paket Bantuan Diberikan kepada Keluarga Beresiko Stunting di Kabupaten Tangerang
Dilaporkan melalui unggahan di akun Instagram @nuonline_id, WHO telah mengevakuasi 97 pasien dari Jalur Gaza, Palestina, ke Abu Dhabi, ibu kota UAE, untuk mendapatkan perawatan medis lanjutan.
Para pasien ini termasuk 45 anak-anak dan 52 orang dewasa yang mengalami berbagai penyakit serius, seperti kanker, gangguan kardiovaskular, kelainan bawaan, penyakit hati, serta trauma akibat luka-luka dari peperangan.
Selain pasien, evakuasi ini juga melibatkan 155 pendamping yang menemani mereka dalam perjalanan ke fasilitas medis di Abu Dhabi.
Baca Juga: Good Partner Episode 14 Sub Indo: Meski Tak Sekantor, Yu Ri Beri Dukungan Pada Eun Kyung
WHO dan mitranya menghadapi tantangan operasional dan risiko keamanan selama proses evakuasi ini.
Meski demikian, mereka berhasil memastikan pemindahan pasien berjalan aman dan lancar, dengan mendirikan fasilitas penerima di Rumah Sakit Eropa Gaza.
Evakuasi ini menjadi langkah penting dalam memberikan perawatan bagi korban yang terluka parah akibat konflik Israel-Palestina yang hingga kini belum menunjukkan tanda-tanda berakhir. ***

















