BANTENRAYA.COM – Restoran The New Natrabu Cilegon yang berlokasi di Bally Hotel, Jalan Akses Tol Cilegon Timur, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon diklaim sebagai restoran mewah dengan harga murah.
General Manager Bally Hotel Dedy mengatakan, rendang dan ayam pop menjadi menu andalan The New Natrabu.
“Intinya kita disini dan orang mengenal Natrabu itu dengan menu rendang dan ayam popnya. Daging rendangnya dipotong pakai sendok plastik juga bisa karena saking empuknya. Intinya kita kalau gak enak kita gak jual,” kata Dedy kepada Banten Raya, Selasa (10/5).
Baca Juga: BRI Financial Data Challenge 2022 Lahirkan Para Scientist Andal
Baca Juga: Tweet Lengkap Kisah Layangan Putus Versi ASN Protokoler yang Viral di Media Sosial
Dedy menceritakan, yang membedakan rendang dan ayam pop milik The New Natrabu Cilegon terletak pada bumbunya yang sangat khas dan nikmat. Pasalnya, karyawan di restoran itu telah dilatih secara khusus dan setiap menu terdapat standarisasi khusus demi menjaga cita rasanya.
“Yang membuat perbedaan kita ada di bumbu dan itu tidak bisa saya kasih tahu, itu rahasia. Harus ada standarnya, sehingga nanti tamu itu makan jam berapa saja, siapapun yang bikin, rasanya sama, itu yang kita mau,” ujarnya.
Sementara untuk harganya, Dedy mengatakan, tidak perlu khawatir dan risau. Kendati disebut-sebut sebagai restoran Minang termewah se-dunia, namun harga makanannya cukup terjangkau dan tidak membuat kantong habis.
Baca Juga: Virus PMK Serang Hewan Ternak, PP KAMMI: Pukulan Keras Bagi Kementerian Pertanian
“Kalau masalah harga, awal-awal mungkin orang menganggap ini rumah makan sultan, tapi rendang disini harganya cuma Rp29.000 per porsi, itu avordable sekali. Kepala kakap juga cuma Rp90.000, enggak sampai ratusan ribu,” ucapnya.
Lebih lanjut Dedy mengungkapkan bahwa pihaknya hingga saat ini masih memilih dan memilah bahan baku yang memiliki kualitas terbaik untuk setiap menu di The New Natrabu Cilegon.
“Kita belum grand opening karena masih ada menu-menu yang kita cari bahan bakunya, yang bagus. Kalau bahan baku sih banyak memang, cuma kualitasnya kan bagaimana? Saya gak mau nanti tamu yang makan di Natrabu kecewa dengan rasa dan kualitas,” ungkapnya.
Baca Juga: Buruan Daftar! Kemendikbudristek Buka Beasiswa BPI, pelaku budaya, Guru dan Siswa Bisa Ikut
Baca Juga: Survei Pasangan Prabowo-Puan dan Ganjar-Anies untuk Pilpres 2024 Saling Salip Menyalip
Terlebih ia menceritakan, kepala kakap yang digunakan sebagai menu diambil dari Sorong, Papua. “Itu kepala kakap di sini kita baru ambil sample dari Sorong, Papua, jadi gak sembarangan, karena ikan kan beda air beda kualitas,” tutupnya.***