BANTENRAYA.COM – Pengunjung Car Free Day (CFD) Kota Cilegon terlihat menurun drastis di hari pertama umat Islam menjalankan ibadah puasa. Diperkirakan penurunan terjadi hingga 84 persen dari pekan lalu.
Ketua Perkumpulan Wirausaha Cilegon (Pawon) Iim Ibrohim mengatakan, turunnya pengunjung yang cukup signifikan tersebut sebagian besar terpengaruh karena dibukanya CFD bertepatan dengan hari pertama masyarakat menjalankan puasa.
“Minggu pertama ini turunnya (pengunjung-red) cukup tinggi sekitar 84 persenan lah, mungkin karena hari ini pas sekali dengan hari pertama masyarakat menjalankan puasa,” kata Iim kepada Banten Raya, Minggu 3 April 2022.
Baca Juga: Aturan Lebih Longgar, Tempat Makan di Kota Serang Boleh Layani Pembeli
Ia mengungkap, pekan lalu masyarakat yang datang ke CFD mencapai angka 5.354 pengunjung. Sementara, di pekan pertama Ramadan kali ini, Pawon mencatat masyarakat yang berkunjung ke CFD hanya 618 orang.
Ia berharap, turunnya pengunjung hanya terjadi di pekan pertama.
Sehingga untuk pekan-pekan berikutnya, pengunjung kembali antusias untuk datang ataupun berkunjung ke CFD, baik untuk sekedar melihat-lihat, jalan santai, ataupun membeli produk.
Baca Juga: Ramadhan Festive di Hotel Grand Zuri BSD City
Baca Juga: Jangan Langsung Hap, Berikut Bacaan Doa Buka Puasa Ramadhan Dilengkapi Tulisan Arab dan Latin
“Dari kami harapannya masyarakat kembali antusias. Kami, Pawon menyediakan beragam kebutuhan, mulai dari kebutuhan kuliner hingga non kuliner seperti produk fashion ataupun kerajinan,” ucapnya.
Sementara, Ilham sebagai salah satu anggota Pawon yang menjual produk fashion muslim mengatakan, pekan pertama puasa, pengunjung yang datang sangat sedikit, sehingga dirinya kesulitan menjual produk.
Ia berharap, pekan depan pengunjung tidak lagi turun.”Sepi banget pengunjung nya, mungkin karena hari pertama masyarakat puasa jadi sepi pengunjung begini. Ya semoga minggu depan mah rame,” pungkasnya.
Baca Juga: Doa Buka Puasa Ramadhan Lengkap Bahasa Arab, Latin dan Terjemahan Serta Mudah Dihafal
Lebih lanjut, sebagian besar penjual menjajakan produk non kuliner seperti pakaian koko, gamis, kerudung, sandal, sarung, hingga kerajinan tangan. Untuk harganyapun mampu bersaing dan bisa disesuaikan dengan kebutuhan. ***



















