BANTENRAYA.COM – PT PLN (Persero) berkomitmen penuh mendukung transisi energi untuk mewujudkan masa depan energi yang lebih berkelanjutan.
Komitmen ini mendapatkan apresiasi dari Air Liquide Indonesia (ALINDO) yang menandatangani perjanjian jual beli Sertifikat Energi Terbarukan (Renewable Energy Certificate/REC) dengan PLN.
Proses penandatanganan dilakukan oleh President Director ALINDO Marloes Moerman dan General Manager PLN Banten Sandika Aflianto.
Baca Juga: DPRD Purwakarta Diplonco Suruh Pungut Sampah, Dedi Mulyadi: Ini Nasib Anggota Dewan yang Main Catur
Turut menyaksikan penandatanganan Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril.
Tanggapan positif dari sektor industri ini menjadi respons positif terhadap upaya transisi energi ke energi baru terbarukan (EBT) oleh PLN.
Rencananya, PLN akan memanfaatkan keuntungan dari REC untuk memodali pengembangan EBT, yang akan menunjang komitmen pencapaian target Net Zero Emission tahun 2060.
Baca Juga: Official Trailer Film Preman, Walaupun Preman Tapi Tetap Manusia
General Manager PLN UID Banten, Sandika Aflianto, menjelaskan, REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN untuk memudahkan pelanggan dalam membeli dan mendapatkan pengakuan internasional atas penggunaan energi terbarukan yang sudah ada di Indonesia.
Sehingga pelanggan tidak perlu khawatir untuk bisa mengekspor produknya ke negara-negara tertentu yang sudah membutuhkan ini.
Dengan ditekennya perjanjian jual beli REC, maka jalinan kerja sama antara PLN dan ALINDO yang telah berlangsung selama 30 tahun akan terus berlanjut dan diperkuat.
“Jadi ini adalah bentuk kerja sama dan kesepahaman untuk align together to shape the word by using green energy,” ucapnya, Senin 29 November 2021.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN, Bob Saril, pun memastikan PLN akan terus melakukan inovasi produk EBT yang lebih maju guna memenuhi permintaan sektor industri sesuai dengan standar internasional.
Seperti produk ramah lingkungan REC, yang akan memungkinkan pelanggan untuk secara langsung mendukung pengembangan proyek energi terbarukan melalui pengadaan energi hijau jangka panjang.
Baca Juga: Meningkah Permendikbudristek 30 Tahun 2021
“Tentu PLN akan mengalokasikan keuntungan dari REC untuk menambah kapasitas pembangkit energi terbarukan, sehingga dapat memenuhi target Net Zero Emission 2060,” ujar Bob.
Saat ini, total kapasitas pembangkit listrik energi baru terbarukan (EBT) PLN telah mencapai 7,936 MW.
Setelah sukses menginisiasi proyek awal melalui PLTP Kamojang, REC dari PLTP Lahendong dan PLTA Bakaru juga akan tersedia pada bulan November 2021.
Baca Juga: Hero Gratis Akhir Bulan, Berikut Ini Kode Redeem ML 30 November 2021 Terbaru
Kedua pembangkit EBT ini akan menghasilkan lebih dari 1.000.000 REC per tahun untuk memenuhi kebutuhan energi terbarukan pelanggan perusahaan dan ritel di Indonesia.
“Tentunya di masa depan kami akan memasukkan lebih banyak pembangkit listrik EBT untuk memenuhi permintaan REC kami,” imbuh Bob.
Untuk memastikan setiap REC dapat dipertanggungjawabkan, berkualitas tinggi, dan memenuhi standar internasional, PLN bekerja sama dengan APX Inc., penyedia sistem pelacakan dari Amerika Serikat yang diakui secara internasional.
Baca Juga: Jembatan Gantung Cimarga – Cikulur Akhirnya Diperbaiki Aparat Desa Karya Jaya Lebak
Di sisi lain, President Director ALINDO Marloes Moerman mengapresiasi komitmen PLN dalam memberikan pilihan kepada industri untuk mendapatkan akses ke energi terbarukan.
“Terima kasih atas kerja sama ini karena dengan adanya kerja sama ini, ALINDO mampu mendukung dan membantu pelanggan dengan lebih baik untuk mengurangi environmental footprint melalui penggunaan produk rendah karbon,” ungkap Marloes. ***