BANTENRAYA.COM – Tren pada segmen pasar mobil bekas diperkirakan mengalami tekanan, seiring dengan tren mobil baru yang menawarkan harga jual yang lebih murah.
Kondisi ini berpotensi menurunkan harga jual mobil bekas pada segmen tertentu, termasuk di Banten.
Pemilik Showroom Mobilku Mamak mengatakan, beberapa brand mobil di pasar mobil bekas sudah mengalami penurunan meskipun belum begitu signifikan.
Baca Juga: 12 Ide Tema Kegiatan 17 Agustusan HUT RI ke-80, Full Vibe Penuh Semangat Kemerdekaan
Sementara ada beberapa merek yang masih terbilang cukup tangguh di kelas mobil bekas.
“Harga masih sama, belum terasa dampanya kalau sekarang. Tidak ada mobil baru yang murah saja merek seperti Daihatsu, Nissan, ini anjloknya lumayan tinggi, kalau Toyota dan Honda itu masih stabil,” kata Mamak kepada Bantenraya.com, Senin 11 Agustus 2025.
Mamak menjelaskan, misalnya salah satu mobil baru terutama kendaraan listrik seperti BYD Atto 1 yang dilego Rp190 jutaan.
Jika tren ini berlanjut dan merambat ke merek lain dalam beberapa waktu kedepan, akan berdampak pada mobil seken yang turut terpengaruh.
Baca Juga: Jadi Syarat Beasiswa Cilegon Juare, Pemohon Surat Keterangan Tidak Mampu di Dinsos Cilegon Membludak
“Harga baru saja sudah segitu, konsumen tinggal tunggu waktu saja beberapa bulan harganya bisa turun di bawah itu, otomatis harga bekas juga turun,” jelasnya.
Ia juga menyampaikan, segmen mobil bekas yang rentan untuk terdampak ialah LCGC, mobil dengan nilai jual di bawah Rp200 jutaan.
“Enggak begitu hawatir juga, saya lihat perkembangan mobil listrik masih belum ada peminat di Kota Serang,” tuturnya.
Baca Juga: Dewa Kuasai Permainan Namun Kecewa Hasil Akhir Lawan Malut United
“Kalau sekarang banyak yang beli tapi buat dijual lagi terutama LCGC ditawar murah,” paparnya.
Pengelola Showroom CV Rizki Mobil Desi menambahkan, untuk kondisi saat ini saja tren penjualan mobil bekas terlihat turun, sejalan dengan kondisi penjualan mobil baru yang anjlok 17 persen berdasarkan catatan Gaikindo.
“Untuk kondisi bulan ini saja, kita baru jualan sekitar 2 unit, dan memang turun kalau penjualan tertinggi bisa sampai 20 unit per bulan,” ujar Desi.
Baca Juga: Wow! Rp15 Miliar Digelontorkan Pemprov Banten untuk Bangun PJU, Jumlahnya Sampai Ribuan Titik
Meski demikian, pihaknya masih terus melakukan pantauan, sejauh mana dampak tren mobil murah ini apakah akan terjadi pada semester kedua tahun 2025.
“Tinggal liat saja kedepan. Kalau mobil penjualannya agak naik, bisa jadi showroom atau pengusaha mobil ini buru-buru jual sebelum harganya semakin merosot,” kata Desi.***



















