BANTENRAYA.COM – Maybank Indonesia memberikan total pembiayaan berkelanjutan hingga Rp22,1 triliun atau 19,4 persen dari total portofolio kredit, yang disalurkan melalui pembiayaan pada Kategori Keuangan Usaha Berkelanjutan (KKUB) berdasarkan panduan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Head of SME Banking Maybank Indonesia, David Wongso mengatakan, dari jumlah tersebut sebesar Rp17,1 triliun pada tahun 2024 merupakan pembiayaan untuk sektor UMKM.
“Ini membuktikan bahwa komitmen pembiayaan berkelanjutan yang diimplementasikan Maybank Indonesia sejalan dengan inisiatif pemberdayaan ekonomi lokal,” kata David dikutip Bantenraya.com, Selasa 5 Agustus 2025.
Menurutnya, pendekatan keberlanjutan dan bisnis ini saling melengkapi, mencerminkan peran ganda UKM sebagai pendorong dampak dan penggerak pertumbuhan ekonomi.
“Kami menawarkan solusi seperti Working Capital Loans, Business Expansion Loans, Trade Finance, Equipment Financing. Tujuannya tidak hanya memenuhi kebutuhan finansial, tapi juga mendorong efisiensi dan daya saing bisnis nasabah,” tuturnya.
Maybank Indonesia juga merancang berbagai inovasi digital seperti eBiz Pintar, pinjaman tanpa agunan yang dapat disetujui dalam waktu 5–7 hari kerja.
Selain itu, Maybank Indonesia juga memperluas dukungan terhadap transisi energi melalui pembiayaan kendaraan bermotor ramah lingkungan, baik Electric Vehicle (EV) maupun hybrid, yang disalurkan melalui entitas anak, Maybank Finance dan WOM Finance.
Di tahun 2024, pembiayaan ini tumbuh signifikan sebesar 86 persen. Dalam sektor energi terbarukan, selama tahun 2024, Bank juga telah menyalurkan dana sebesar Rp55,9 miliar untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm) dan produksi menara kincir angin untuk kebutuhan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB).
Dalam mendukung target net zero emission (NZE), secara internal, Maybank Indonesia telah berhasil menurunkan emisi karbon sebesar 19,9 persen untuk scope 1 dan 2 Bank dibandingkan baseline tahun 2019.
Sampai akhir 2025, Bank kembali menargetkan penurunan emisi karbon hingga 25,7 persen dibandingkan baseline. Bank juga berhasil melakukan efisiensi energi sebesar 2.139 GJ selama 2024.
“Transformasi digitalisasi dalam kegiatan operasional Bank juga turut menghemat konsumsi kertas hingga 11 juta lembar sepanjang 2024,” kata David.(***)



















