BANTENRAYA.COM – PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Branch Office Serang, turut memaksimalkan peran BRIlink untuk memperkuat Koperasi Desa Merah Putih (KDMP).
Kepala BRI Branch Office Serang Tamrin Faizal Nender mengatakan, melalui layanan agen BRILink tersebut, koperasi dapat menjalankan berbagai transaksi keuangan seperti setor dan tarik tunai, top-up, pembayaran tagihan, hingga cicilan.
“Layanan BRIlink ini akan semakin memudahkan masyarakat dalam mengakses layanan keuangan dengan lebih dekat, murah, dan inklusif,” kata Tamrin kepada Bantenraya.com, Minggu 27 Juli 2025.
Baca Juga: Hati-Hati, Curi Fasilitas Kereta Cepat Whoosh Bisa Dipenjara 5 Tahun!
Pihaknya menyasar seluruh koperasi desa yang tersebar di seluruh wilayah Banten untuk dapat menerapkan transaksi agen BRIlink, untuk di Kabupaten Serang saat ini tercatat ada 275 koperasi desa yang sudah ditetapkan operasionalnya.
“Tentu saja dengan lebih dari 1,2 juta titik BRIlink di seluruh Indonesia yang sudah berjalan, ini akan mendorong koperasi untuk bisa mencapai kemandirian ekonomi desa,” papar Tamrin.
Selain itu, lanjut Tamrin, sejak program Kopdes Merah Putih mulai digaungkan, BRI telah merancang model pembiayaan yang sehat dan memiliki risiko pengembalian dana yang terjaga.
Baca Juga: Training Centre Peserta Raida Banten 2025: Satukan Semangat, Teguhkan Prestasi
“Adapun skema pembiayaan disusun menyesuaikan kebutuhan modal kerja berdasarkan skala usaha (kecil, menengah, atau besar) dan dihitung sesuai estimasi omzet bisnis,” imbuhnya.
Kendari demikian, di lapangan masih terdapat beberapa tantangan dalam pengelolaan koperasi.
Tamrin menyebut, kapasitas manajerial serta transparansi dalam pencatatan keuangan menjadi dua isu utama yang perlu segera dibenahi dalam mengembangkan koperasi.
Baca Juga: Kejari Cilegon Mulai Selidiki Kasus Pengelolaan Parkir Ilegal Pasar Kranggot
“Untuk menjawab tantangan tersebut, ia menyampaikan bahwa BRI akan mengoptimalkan peran Rumah BUMN dan Desa BRILiaN sebagai rumah inkubator pendampingan bisnis,” jelas Tamrin.
Para pengurus koperasi akan didampingi dalam menyusun pembukuan usaha, mengelola arus kas, dan menerapkan tata kelola yang lebih profesional.
“Bank tidak hanya memberikan akses pembiayaan, tapi juga bisa me-leverage bisnis yang ada. Misalnya, di desa mereka memiliki produksi kerajinan atau produk spesifik yang ingin diekspor, BRI bisa memfasilitasi melalui mekanisme business matching,” kata Tamrin.***