BANTENRAYA.COM – Sebagai bentuk komitmen dalam mendorong pemberdayaan ekonomi rakyat, BRI terus memperkuat perannya sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendukung berbagai program yang berpihak kepada masyarakat.
Salah satu wujud nyata dukungan tersebut adalah partisipasi aktif BRI dalam menyukseskan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Dukungan BRI diwujudkan melalui penyaluran pembiayaan kepada para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang terlibat sebagai penyedia makanan dalam program MBG di Kayu Agung, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan.
Baca Juga: 13 Ucapan Hari Pajak Nasional 2025, Penuh Makna dan Inspiratif untuk Dijadikan Caption Medsos
Salah satu pelaku usaha yang merasakan dampak positif dari program ini adalah Engga, warga asal Kayu Agung, Kabupaten Ogan Komering Ilir.
Ia dikenal sebagai pemasok ikan terbesar untuk para pedagang di Pasar Kayu Agung.
Usahanya dirintis sejak tahun 2015, berawal dari relasinya dengan para petani ikan. Awalnya hanya melayani segelintir pelanggan, namun seiring waktu, usahanya berkembang dan kini melayani banyak pembeli.
Engga mengungkapkan bahwa rata-rata penjualan hariannya mencapai lebih dari 700 kilogram ikan, khususnya ikan patin yang menjadi favorit di wilayah tersebut.
Selain patin, ia juga menjual ikan nila, meskipun permintaannya tidak sebesar patin.
Program MBG turut memberikan dorongan signifikan bagi perkembangan usahanya. Selain membantu pemenuhan gizi anak-anak, program ini juga membuka peluang ekonomi bagi masyarakat.
Baca Juga: Bupati Tangerang Letakkan Batu Pertama, Siap Bangun 51 Rumah Layak Huni di Desa Tanjung Kait
Engga menuturkan bahwa dua katering yang telah lama menjadi pelanggannya kini menjadi bagian dari program MBG, sehingga volume penjualannya pun ikut meningkat.
“Untuk MBG ini saya memang ada pelanggan katering yang sudah sering ambil barang di saya sejak sebelum MBG berlangsung. Catering ini sering nyetok ikan di kita, jadi ada 2 katering yang jadi vendor MBG dan langganan di kita. Dengan adanya program MBG ini memang menambah penjualan saya, karena kalau mereka pesan untuk stok barang itu bisa sampai 100 kg” ungkapnya.
Menjalankan usaha dari nol sebagai supplier ikan memang menghadirkan cerita suka dan duka tersendiri.
Baca Juga: Jadwal Tayang Film Gerbang Setan Lengkap dengan Sinopsis dan Daftar Pemain
Engga yang awalnya bekerja sendiri, kini dibantu oleh 2 orang pegawai seiring dengan usaha yang semakin berkembang.
Namun, tak bisa dipungkiri selalu ada tantangan dalam menjalankan usaha. Engga mengaku yang paling sering dialami adalah terkait modal.
“Kalau selama menjadi supplier ikan ini tantangan yang saya rasakan itu lebih di keuangan atau modal. Kalau untuk orang-orang di pasar seperti saya ini, kadang kita utang dulu kalau mau ambil stok ikan, baru kemudian 2-3 hari kemudian kita bayar. Ya memang harus begitu karena kalau nggak begitu ya nggak jalan,” cerita Engga.
Baca Juga: Pengentasan Kemiskinan melalui Program Koperasi Desa Merah Putih
Untungnya, kesulitan modal tambahan ini berhasil mendapatkan jalan keluar ketika Engga mendapatkan informasi terkait pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.
Dirinya telah menerima bantuan pinjaman dari BRI sebanyak dua kali. Pinjaman pertama ia peroleh sekitar tahun 2021 hingga 2022.
Ia bercerita bahwa awalnya ada petugas BRI yang sedang melakukan survei ke rumah tetangganya, kemudian dirinya juga mendapat tawaran serupa.
Baca Juga: Konten Kreator Asal Malang Ghozee Menghembuskan Nafas Terakhir, Tiga Hari Lalu Masih Unggah Video
Saat itu, ia tertarik karena sedang membutuhkan tambahan modal usaha.
Menurutnya, proses pengajuan pinjaman cukup mudah dan suku bunganya masih tergolong wajar, sehingga ia merasa yakin untuk mengambil pinjaman tersebut guna memperkuat modal usahanya.
Engga menambahkan bahwa persyaratan dari BRI tidak susah, asalkan usaha yang dijalankan memang jelas dan aktif.
Setelah menyelesaikan pinjaman pertamanya, ia kembali mengajukan pinjaman untuk menambah modal usaha.
Baca Juga: Rangking FIFA Timnas Indonesia Naik ke 118, Pangkas Jarak dengan Thailand dan Vietnam
Ia mengaku semua pinjaman dari BRI digunakan untuk mengembangkan usaha, seperti menambah unit dan barang dagangan.
Dengan stok ikan yang semakin banyak, penjualannya pun semakin meningkat hingga bisa mendukung program MBG yang digagas oleh pemerintah.
“Saya sangat senang dengan adanya program pemerintah MBG ini karena memang membawa manfaat dan meningkatkan penjualan saya. Semoga ke depannya program ini bisa semakin bagus lagi agar membawa manfaat yang lebih lagi,” cerita Engga.
Baca Juga: Pengerasan Badan Jalan di Cikerai Melalui TMMD, TNI Siapkan Anggaran Rp300 Juta
Pada kesempatan terpisah Direktur Mikro BRI Akhmad Purwakajaya menjelaskan bahwa dukungan BRI berupa akses pembiayaan kepada pelaku UMKM pada program MBG ini merupakan bentuk nyata sinergi antara sektor perbankan dan pemerintah dalam membangun fondasi ekonomi yang berkelanjutan, sekaligus menciptakan dampak sosial yang luas, mulai dari peningkatan gizi masyarakat hingga pemberdayaan ekonomi lokal.
“BRI pun terus berperan aktif dan memastikan para pengusaha UMKM yang terlibat dalam program MBG ini dapat tumbuh secara konsisten dan berkelanjutan,” ungkap Akhmad.***