CILEGON, BANTEN RAYA – Sejak tahun 2001, Rumah Makan Moro Selera yang berada di Jalan Letnan Jendral A Supraptono, Simpang Tiga Cilegon, Kelurahan Ramanuju, Kota Cilegon tetap konsisten untuk memasak menggunakan cara tradisional. Cara tradisional inilah yang membuatnya bertahan hingga saat ini.
Pemilik RM Moro Selera Gufron mengatakan, masak menggunakan cara tradisional dapat menciptakan cita rasa yang khas pada masakan, sehingga konsumen akan merasakan sesuatu yang berbeda saat makan di RM Moro Selera.
“Sampai saat ini, kami konsisten memasak menggunakan cara tradisional. Hal ini kami lakukan untuk menjaga kualitas makanan yang disajikan kepada konsumen,” kata Gufron kepada Banten Raya, (20/5).
Ia melanjutkan, RM Moro Selera lebih dikenal masyarakat dengan menu spesial ikan bakarnya. Ada kurang lebih empat pilihan ikan bakar yang ditawarkan seperti ikan bawal, kakap, kerapu dan gurame. Untuk harganya berbeda-beda tergantung bobot berat ikan yang tersedia.
Ia mengungkap, yang menjadi ciri khas RM Moro Selera adalah ikan-ikan segar yang disediakannya, sehingga rasa ikannya berbeda dengan yang lain. Selain itu, untuk menjaga ciri khas, pembuatan sambalnya pun masih dilakukan secara manual.
“Yang membedakan itu ikan bakarnya menggunakan ikan segar dan sambalnya pun dibuat secara manual, masih di uleg. Kalaupun konsumen minta sambal mentah dadakan, kita akan buatkan. Karena konsumen bagi saya adalah raja,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat awal pandemi Covid-19 masuk ke Cilegon atau tepatnya di tahun 2020 ia sempat mengalami guncangan yang mengharuskan satu rumah makannya tutup. Meski demikian ia tetap bersabar dan bertahan dalam melewati cobaan tersebbut.
Ia mengungkap, Ramadan kali ini dengan adanya kelonggaran aktivitas, omzetnya mulai naik hingga 30 persen dan usahanya perlahan-lahan mulai pulih kembali. “Yang penting bertahan saja dulu, dan kuncinya bertahan ya sabar dan jaga kualitas sajian yang diberikan kepada konsumen.” (mg-predy)
