BANTENRAYA.COM – Pedagang Pasar Baros yang menempati pasar sementara mengeluhkan penurunan pendapatan hingga 60 persen.
Pasalnya, banyak pelanggan yang tidak lagi belanja ke Pasar Baros sementara karena mereka belum tahu dan jarak yang bertambah jauh.
Ketua Forum Komunikasi Pasar Baros (FKPB) Yaya Bambang mengatakan, sejumlah pedagang mengeluhkan pendapatan mereka yang turun drastis jika dibandingkan dengan saat berjualan di pasar yang lama.
Baca Juga: Terungkap! Ini Motif Herdiansyah, Menculik Bocah Perempuan 4 Tahun yang Masih Keponakannya sendiri
“Sementara ini pendapatan berkurang karena banyak konsumen yang belum tahu lokasi pasar sementara yang baru,” ujar Bambang, Rabu 25 Januari 2023.
Ia mengungkapkan, sejumlah pelanggan Pasar Baros terutama yang berasal dari daerah Pancalaksana tidak lagi belanja ke Pasar Baros sementara karena mereka lebih memilih belanja ke Pasar Petir.
“Makanya saya minta ke pemda kalau bisa bikin plang pemberitahuan yang besar di pintu masuk karena plang yang ada sekarang ukurannya kecil,” katanya.
Baca Juga: Kabar Terdakwa Ibnu Khajar dalam Kasus ACT, Akhirnya Divonis Penjara Selama…
Bambang menuturkan, penurunan pendapat para pedagang berkisar antara 50 sampai 60 persen. Bahkan, beberapa pedagang melaporkan tidak mendapat pembeli.
“Per hari ada yang dapat Rp50 ribu, ada yang dapat Rp70 ribu, ada juga yang enggak dapat sama sekali,” ungkapnya.
Namun pihaknya berharap, seiring berjalannya waktu para pembeli yang biasa belanja di pasar yang lama bisa kembali berbelanja di Pasar Baros sementara.
Baca Juga: Peristiwa Penting di Bulan Rajab, No 2 Salah Satu Mukjizat Terbesar Bagi Baginda Nabi Muhammad SAW
“Terus lagi yang masih menjadi kendala kalau hujan seperti sekarang ini pasar becek karena tidak ada saluran pembuang airnya, kalau banjir mah enggak,” tuturnya.
Terpisah, Kepala Dinas Koperasi UMKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoumperindag) Kabupaten Serang Adang Rahmat memastikan, baik pedagang maupun pembeli sudah diberi sosialisasi jika Pasar Baros akan dialihkan ke pasar sementara karena pasar yang lama akan dibangun ulang.
“Plang pemberitahuan sudah kita pasang, ukurannya satu meter persegi. Sosialisasi oleh kita, desa dan kecamatan sudah dilakukan, tapi wajar saja kalau belum ramai namanya juga pasar masih baru. Untuk jarak pasar jarak juga enggak jauh,” katanya.*