BANTENRAYA.COM – Berikut ini adalah informasi seputar Halal Bihalal baik dari artinya, maknanya hingga sejarah di Indonesia.
Halal Bihalal banyak disebut hingga menempati posisi ke lima pada table google trends saat artikel ini dibuat.
Seperti kita ketahui dalam merayaan Idul Fitri atau lebaran, terdapat berbagai macam tradisi yang biasanya dilakukan oleh umat muslim.
Baca Juga: Inilah link Baca Cerita Asli KKN di Desa Penari Versi Widya, yang Viral di Twitter SimpleMan
Tradisi seperti sholat Idul Fitri bersama, melakukan ziarah kubur, hingga berkumpul bersama sanak saudara pun dilakukan.
Selain dari ketiga hal tersebut, Halal Bihalal juga menjadi salah satu tradisi yang rutin digelar hampir seluruh umat muslim di Indonesia.
Tanpa berlama-lama, dikutip Bantenraya.com dari berbagai sumber, berikut ini adalah soal Halal Bihalal arti, makna hingga sejarah di Indonesia:
Baca Juga: Hepatitis Akut Misterius Masuk Indonesia, Warga Kota Serang Diminta Ekstra Waspada
– Arti Halal Bihalal
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Halal Bihalal berarti hal maaf-memaafkan setelah menunaikan ibadah puasa Ramadhan, biasanya diadakan di sebuah tempat (aula, auditorium dan sebagainya) oleh sekelompok orang.
Sedangkan dari bahasa Arab, Halal Bihalal berasal dari kata ‘Halla’ atau ‘Halala’ yang artinya antara lain: Penyelesaian problem, meluruskan benang kusut, mencairkan yang beku, dan melepaskan ikatan membelenggu.
Walaupun begitu Halal Bihalal dapat diartikan dengan kegiatan saling maaf-memaafkan sesudah lebaran melalui silaturahim sehingga dapat membebaskan manusia dari belenggu dosa sesama.
Baca Juga: Hari Kemerdekaan Israel Sebentar Lagi, MUI Minta Umat Islam untuk Melantunkan Doa Qunut Nazilah
– Asal Usul Halal Bihalal di Indonesia
Walaupun diambil dari bahasa Arab, Halal Bihalal merupakan tradisi yang hanya ada di Indonesia, tradisi Halal Bihalal tidak dikenal di Mekkah ataupun di Madinah.
Konon, tradisi Halal Bihalal pertama kali dilakukan oleh Mangkunegara I yang hidup pada 1725 hingga 1795.
Saat itu setelah sholat Idul FItri Mangkunegara I mengadakan pertemuan antara raja dengan para punggawa dan prajurit secara serentak di balai istana untuk melakukan sungkeman.
Namun didalam tradisi jawa, sungkeman adalah bentuk penghormatan dan permohonan maaf.
Baca Juga: Hepatitis Akut Misterius Masuk Indonesia, Warga Kota Serang Diminta Ekstra Waspada
Dalam sumber yang lain, tradisi Halal Bihalal dikatakan lahir pada masa revolusi kemerdekaan saat pasukan Belanda datang lagi ke Indonesia.
Karena kondisi Indonesia terancam, sejumlah tokoh menghubungi Soekarno pada bulan Ramadhan 1946 agar bersedia menggelar pertemuan di Hari Raya Idul Fitri yang jatuh di bulan Agustus.
Soekarno menyetujui usulan tersebut sehingga dibuatlah kegiatan Halal Bihalal yang dihadiri oleh tokoh dan elemen bangsa sebagai perekat hubungan silahturahim secara nasional.
Sejak itulah tradisi Halal Bihalal semakin merekat kepada masyarakat Indonesia dan terus dilestarikan hingga saat ini.
Baca Juga: Meski Berbeda Agama Deretan Pasangan Artis Ini Kompak Merayakan Lebaran Bersama
Demikian informasi seputar Halal Bihalal baik dari artinya, maknanya hingga sejarah di Indonesia.***