BANTENRAYA.COM – Perumdam Tirta Madani Kota Serang hingga memasuki pekan kedua Desember 2025 ini baru melayani 6.000 pelanggan sambungan rumah, sementara jumlah penduduk Kota Serang mencapai sekitar 750 jiwa.
Salah satu faktor kendala masih minimnya jumlah sambungan rumah di Kota Serang itu, karena memang instalasi pengolahan baru terbangun di tahun 2025.
Direktur Perumdam Tirta Madani Kota Serang Arif Setiawan mengatakan, cakupan air bersih Perumdam Tirta Madani Kota Serang baru 5 persen dari jumlah penduduk Kota Serang sekitar 750 ribu jiwa.
“Kita baru melayani sekitar 6.000 sambungan. Enam ribu sambungan itu dikalikan rata-rata 5 jiwa aja. Limanya itu 5 persen,” ujar Arif, kepada Bantenraya.com, ditemui di Setda Pemkot Serang, Jumat 12 Desember 2025.
Ia mengaku, masa transisi perubahan nama dari PDAB menjadi Perumdam Tirta Madani Kota Serang jumlah pelanggan baru mencapai 3 persen atau sekitar 3.000 sambungan.
“Jadi saya berawal dari 3 persen larinya. Startnya,” akunya.
Arif menjelaskan, faktor kendala jumlah pelanggan Perumdam Tirta Madani Kota Serang masih 6.000 sambungan dari jumlah penduduk Kota Serang sebanyak 750 ribu jiwa, karena anggaran yang dikeluarkan untuk pembangunan investasi dan instalasi pengolahan air
“Kendalanya banyak. Yang jelas pasti adalah investasi. Karena pembangunan jaringan per pipa ini banyak sekali biaya yang harus dikeluarkan untuk pembangunan investasi dan IPA,” ucapnya.
Ia menerangkan, instalasi pengolahan air (IPA) pertama di Kota Serang dibangun di Banten Lama, Kecamatan Kasemen, Kota Serang pada tahun 2020 sebanyak 40 liter per detik, dan IPA Dalung, Kecamatan Cipocok Jaya sebanyak 25 liter per detik, pembangunan IPA selanjutnya di 2025 itu adalah IPA Walantaka 20 liter per detik dengan IPA Dalung 25 liter per detik itu baru terbangun 2025.
“Itu tidak maksimal. Jadi ya salah satu yang menjadi kurangnya percepatan di dalam pertumbuhan itu, karena memang instalasi pengolahan ini baru terbangun di tahun 2025,” bebernya. (***)



















