BANTENRAYA.COM – Emas perhiasan menjadi salah satu komoditas yang memberikan andil terbesar penyumbang inflasi Kota Serang pada November 2025.
Perihal emas perhiasan menjadi salah satu komoditas penyumbang inflasi ini terungkap dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Serang yang digelar di Hotel Horison TC UPI, Kota Serang, Kamis 11 Desember 2025.
Dalam HLM triwulan terakhir ini mengusung tema, optimalisasi strategi pengendalian inflasi dalam persiapan jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Serang Nanang Saefudin mengatakan, inflasi Kota Serang per November 2025 masih terjaga walaupun perhiasan emas penyebabnya.
“Alhamdulillah Kota Serang masih terjaga inflasinya di angka 2,76 persen, karena angka normalnya adalah 2,5 persen plus 1, kalau sudah 3,5 persen lebih sudah mulai warning kita,” ujar Nanang, kepada Bantenraya.com.
BACA JUGA : Indonesia Kejar Poin Perdana Lawan Filipina Demi Pertahankan Medali Emas SEA Games
Ia menjelaskan, ada beberapa hal yang memicu inflasi di Kota Serang salah satunya adalah emas perhiasan. Inflasi emas perhiasan tercatat 52,62 persen year on year (YoY), sementara andilnya menyumbangkan 1,01 YoY.
“Ini salah satu kriteria pemicunya. Bisa jadi mungkin banyak masyarakat yang membeli emas, membuktikan bahwa warga masyarakat kita mampu untuk membeli emas,” ucap dia.
Selain dipicu oleh emas perhiasan, Nanang menerangkan, inflasi di Kota Serang disebabkan oleh beberapa komoditas lainnya seperti cabai merah, bawang merah, cabai rawit, telur ayam ras, daging ayam, sigaret putih mesin (SPM), dan sigaret kretek mesin (SKM).
“Dipicu juga harga cabai merah, biasalah cabai merah, bawang merah dan cabai rawit. Biasalah, dan kita sudah antisipasi tadi, sekaligus juga dengan persiapan Natal dan Tahun Baru 2026,” terangnya.
Ia mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi lintas sektoral yang ada di Kota Serang maupun Provinsi Banten.
BACA JUGA : Satgas Penegakan Kawasan Hutan Tutup Permanen 56 Lubang Tambang Emas Ilegal di Lebak
“Tadi saya minta dari Bulog, dari Bapanas, dan dari Biro Perekonomian Provinsi Banten, karena nanti antar kabupaten kota juga saling beririsan. Tadi mereka menyampaikan ketersediaan bahan pokok pangan untuk tiga bulan ke depan sangat-sangat cukup untuk di wilayah Banten,” tandas Nanang. (***)
















