BANTENRAYA.COM – Peringatan HUT ke-26 Dharma Wanita Persatuan atau DWP Provinsi Banten tahun ini diwarnai dengan aksi kemanusiaan.
Dalam acara yang digelar di aula Pendopo Gubernur Banten, organisasi itu resmi membuka donasi untuk membantu warga yang terdampak bencana alam di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Ketua DWP Provinsi Banten, Mira Deden, mengatakan bahwa aksi donasi ini menjadi bagian dari upaya DWP untuk berbagi dan memperkuat kepedulian sosial.
Ia mengajak masyarakat Banten turut serta meringankan beban para korban bencana.
“Alhamdulillah, total donasi yang sudah kami terima sampai dengan saat ini adalah sebesar Rp39.500.000,” ujarnya dalam sambutan di acara HUT ke-26 DWP Banten, Rabu, 10 Desember 2025.
Mira menjelaskan bahwa, masyarakat dapat menyalurkan donasi melalui rekening Bank Banten atas nama Dharma Wanita Provinsi Banten.
BACA JUGA: Sepatu Lari Wanita 910 dengan Harga Rp400 Ribuan, Pelari Gaji UMR Tetap Bisa Bergaya
Selain itu, panitia juga menyediakan QRIS di lokasi acara untuk memudahkan tamu yang hadir dalam memberikan sumbangan.
Ia berharap semakin banyak pihak yang ikut mendukung gerakan solidaritas tersebut.
“Mari kita berbagi kebahagiaan dan membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana,” ajaknya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah menyampaikan apresiasi terhadap langkah DWP yang tidak hanya merayakan hari jadi, tetapi juga turut membawa manfaat nyata bagi masyarakat.
Menurutnya, DWP memiliki peran strategis dalam memperkuat berbagai program pemerintah.
BACA JUGA: Bikin Mewek! Sehari Usai Hadiri Wisuda, Ayah Wanita Ini Meninggal Dunia
“Dharma Wanita ini sangat penting, organisasi ini, untuk memberikan bagaimana pendidikan, pelatihan, dan bisa mengkolaborasi semua instansi dinas,” ujarnya.
Dimyati menambahkan, bahwa organisasi ini memiliki berbagai program mulai dari ketahanan keluarga, pemberdayaan perempuan, hingga pendidikan dan pelatihan yang berkontribusi pada pembangunan daerah.
Ia juga berpesan agar anggota DWP terus menjaga integritas saat mendampingi suami yang bertugas di pemerintahan.
“Mereka supaya betul-betul bekerja ya, supaya juga ikut berpartisipasi mendampingi suaminya dalam semua kegiatan, suka maupun duka. Dan mereka jangan meminta berlebihan, kalau udah berlebihan, suaminya bisa korupsi, gitu,” pungkasnya.***
















