BANTENRAYA.COM – Harga cabai di Pasar Badak Kabupaten Pandeglang semakin pedas, karena tengah mengalami kenaikan.
Meroketnya harga cabai menjelang libur Natal tahun 2025, dan tahun baru 2026 atau Nataru, sekaligus disebabkan distribusi dari petani cabai menurun.
Penjual sayuran di Pasar Badak Lubis mengatakan, sudah beberapa hari terakhir harga cabai naik. Kenaikan harga terjadi karena pasokan dari petani berkurang, sehingga menyebabkan harga mengalami kenaikan.
BACA JUGA: Sharp Greenerator Genap 1 Dekade, Ciptakan Aksi Hijau Berkelanjutan
“Naiknya mah baru beberapa hari. Stok cabai mah ada, tapi gak banyak. Kiriman cabai dari petaninya lagi menurun, lagi musim hujan,” katanya, Selasa 9 Desember 2025.
Haji Haeliah menuturkan, harga cabai tengah mengalami kenaikan akibat pasokan berkurang. Meski naik, stok cabai masih ada kiriman dari agen sayuran, namun tidak banyak.
“Iya, harga cabai lagi naik. Mulai cabai merah keriting, cabai rawit, sama cabai hijau, semuanya naik. Stok cabai mah ada, tapi gak banyak, sedikit,” tuturnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Pasar Badak Diskoperindag UMKM Pandeglang, Asep Dede M Akip menerangkan, harga cabai tengah mengalami kenaikan. Kenaikan harga cabai sudah terjadi sejak beberapa hari lalu.
“Berdasarkan laporan, harga semua jenis cabai lagi naik, diantaranya cabai merah kriting awalnya Rp 60 ribu, naik menjadi Rp 70 ribu per kilogram,” tuturnya.
“Cabai rawit setan awalnya Rp 70 ribu, naik jadi Rp 90 ribu per kilogram, cabai rawit hijau awalnya Rp 50 ribu naik jadi Rp 70 ribu per kilogram,” terangnya.
Kata Asep, kenaikan harga cabai terjadi karena stok cabai berkurang akibat pasokan dari petani menurun. Ditambah memasuki libur Nataru, sehingga berdampak kepada harga pangan.
“Pasokan cabai agak berkurang, persediaan terbatas, karena sudah musim penghujan, dan permintaan banyak. Apalagi menjelang Natal dan tahun baru, biasanya sudah rutin kalau di bulan Desember harga suka naik,” jelasnya. ***


















