BANTENRAYA.COM- Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah menggelar pertemuan dengan para pewakilan perusahaan dari Kawasan Industri Modern Cikande yang sempat terdampak adanya radioaktif Cessium-137 (Cs-137).
Dalam pertemuan tersebut perwakilan perusahaan menceritakan keluhan akibat dampak cemaran radioaktif Cs-137 karena sering mendapatkan keluhan dari customer.
Zakiyah mengatakan, pertemuan tersebut dihadiri 22 perwakilan perusahaan yang ingin menyempaikan aspirasi kepada pemerintah daerah.
BACA JUGA: Spoiler Drama Dynamite Kiss Episode 5 Sub Indo: Ji Hyeok dan Da Rim Nikmati Momen Bersama
“Ada dua perusahaan yang tidak hadir, mereka clean dan clear dari Cs-137, jadi mereka berharap usahanya berjalan dengan lancar,” ujarnya.
“Mereka mengeluh setelah Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) merilis nama-nama perusahaan yang tercemar Cs-137,” katanya di Swiss-Belinn Modern Cikande, Rabu 26 November 2025.
Ia menjelaskan, walaupun 24 perusahaan itu sudah dinyatakan bersih namun dampak dari rilis yang dikeluarkan oleh KLH membuat keberlangsungan usaha perusahaan terhambat.
BACA JUGA: Atletico Madrid vs Inter Milan, Ambisi Besar I Nerazzurri Sebagai Tim Tamu
“Harusnya itu tidak di-publish kembali dan akhirnya itu yang sekarang menghambat kepada operasional keberlangsungan perusahaan. Mereka meminta KLH untuk memulihkan citra perusahaan yang sudah clean and clear,” katanya.
Pihaknya juga berencana mendatangi Menteri LH Hanif Faisol Nurofiq untuk menyampaikan keluhan dari para perusahaan yang terdampak adanya radioaktif Cs-137.
“Setelah rapat ini insya Allah saya akan menghadap Pak Menteri LH untuk menyampaikan laporan-laporan atau aspirasi yang kami dengar,” jelasnya.
Label Terpapar Radioaktif Buat Rugi Perusahaan
Ketua Forum Komunikasi Perusahaan Cikande (FKPC) Dudi Iskandar mengatakan, adanya rilis yang dikeluaran KLH membuat citra perusahaan kurang baik di mata customer.
“Customer merasa khawatir dengan produk-produk yang dikeluarkan oleh perusahaan-perusahaan dari industri Cikande ini. Kami mohon kepada Pemda untuk bisa membantu proses pemulihan nama baik perusahaan,” ujarnya.
Ia menjelaskan, jalannya perusahaan tidak efektif karena banyak para customer yang menahan orderan setalah mendengar adanya perusahaan yang tercemar radioaktof Cs-137.
“Kemudian media berlomba-lomba untuk menceritakan, itu adalah pukulan yang sangat menyakitkan bagi perusahaan-perusahaan yang ada di Kawasan Modern. Customer-customer memberikan syarat harus ada surat izin bebas radiasi,” katanya. ***















