BANTENRAYA.COM – Badan Gizi Nasional atau BGN wilayah Lebak mengusulkan agar warga suku Baduy tersasar program Makan Bergizi Gratis atau MBG.
Usulan itu sekaligus untuk memperluas jangkauan MBG, khususnya pada wilayah 3T atau terdepan, terluar dan tertinggal Kabupaten Lebak
Kendati begitu, BGN Lebak menyebut usulan MBG tersebut baru mencapai tahap kajian.
“Kami masih melakukan kajian dan penyelarasan dengan mekanisme standar yang berlaku di BGN Lebak dan aturan adat,” kata Koordinator BGN Lebak, Asep Royani, Minggu, 9 November 2025.
Asep mengungkapkan, kendala yang paling disorot dalam rencana itu ialah mekanism pendistribusian MBG tersebut.
BACA JUGA : Lowongan Kerja untuk Ahli Gizi di SPPG Kota Baru 2 Rangkasbitung, Dukung Program MBG
Hal itu terjadi lantaran masyarakat Baduy tak memiliki lembaga pendidikan formal yang biasa digunakan sebagai jalur utama program itu.
Asep juga menyebut pihaknya tengah berkomunikasi dengan wilayah lain yang memiliki karakteristik serupa, seperti Suku Anak Dalam di Jambi, yang juga tengah mengkaji pola penyaluran MBG di komunitas adat
“Mekanisme distribusinya masih dibahas. Karena di Baduy tidak ada sekolah,” ungkapnya.
Kepala Desa Kanekes, Oom mengaku bahwa pihaknya belum mengetahui rencana itu.
Meski demikian, ia menegaskan masyarakat adat tidak menolak program pemerintah, selama tidak bertentangan dengan adat dan penyalurannya dilakukan secara adil.
BACA JUGA : Andra Soni Sebut Program MBG Dongkrak Ekonomi Daerah, Uang Beredar Bisa Sampai Rp12 Triliun
“Di Baduy prinsipnya sama rasa, sama rata. Kalau ada bantuan, jangan sampai sebagian dapat dan sebagian tidak. Itu yang harus dipahami pemerintah,” tandasnya. (***)

















