BANTENRAYA.COM – Gubernur Banten Andra Soni menyoroti kondisi ruang tunggu keluarga pasien di RSUD Malingping, Kabupaten Lebak, yang dinilainya belum layak dan kurang manusiawi.
Hal itu disampaikan Andra Soni saat melakukan kunjungan kerja ke rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Banten tersebut pada Rabu 29 Oktober 2025.
Dalam kunjungan tersebut, Andra Soni meninjau langsung beberapa fasilitas rumah sakit, termasuk ruang tunggu pasien rawat inap yang berada di luar gedung utama.
BACA JUGA: TAMAT! Secret High School Episode 9: Akhir Series Tissa Biani dan Yesaya Abraham
Andra menilai, ruang tunggu tersebut merupakan bangunan setengah terbuka dengan atap sederhana. Sejumlah keluarga pasien tampak menunggu di area tersebut dengan menggelar tikar di atas lantai paving block.
“Secara khusus saya sudah minta agar ruang tunggu diperbaiki, dibuat lebih layak dan lebih manusiawi. Harus disediakan kipas angin, dijaga kebersihannya, dan suasananya dibuat lebih nyaman bagi keluarga pasien,” katanya.
Menurutnya, kebutuhan ruang tunggu yang nyaman sangat penting karena masyarakat di wilayah selatan Banten umumnya datang bersama keluarga ketika ada anggota yang sakit.
BACA JUGA: Kenapa Banten Tiba-tiba Dilanda Cuaca Ekstrem? BMKG Banten Beri Penjelasan Berikut
Hal itu merupakan bagian dari tradisi sosial masyarakat yang perlu difasilitasi dengan baik oleh pihak rumah sakit.
“Kalau ada keluarga yang sakit, biasanya banyak yang mengantar. Itu tradisi masyarakat kita. Maka jangan dilarang, tapi justru difasilitasi agar lebih tertib dan nyaman,” kata Andra.
Andra juga menambahkan, RSUD Malingping merupakan rumah sakit tipe C yang memiliki peran vital sebagai pusat layanan kesehatan bagi masyarakat di wilayah selatan Lebak dan sekitarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, peningkatan fasilitas menjadi keharusan agar masyarakat bisa memperoleh pelayanan yang lebih baik.
“Rumah sakit ini menjadi satu-satunya yang paling dekat bagi masyarakat di wilayah ini. Saya mendapat laporan bahwa pasien datang bukan hanya dari tiga kecamatan sekitar, tapi juga dari beberapa lokasi yang cukup jauh. Maka fasilitasnya harus terus ditingkatkan,” tegasnya.
Andra juga menekankan bahwa, peningkatan layanan publik tidak hanya sebatas pada kualitas medis, tetapi juga pada aspek kenyamanan dan penghargaan terhadap kemanusiaan pasien maupun keluarganya.
“Pelayanan kesehatan yang baik bukan hanya tentang obat dan perawatan, tapi juga tentang bagaimana kita memperlakukan masyarakat dengan hormat dan empati,” tandasnya.
Terpisah, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti, memastikan pihaknya akan menindaklanjuti instruksi Gubernur Banten tersebut.
Menurutnya, perbaikan ruang tunggu pasien di RSUD Malingping akan dimasukkan dalam rencana anggaran tahun 2026.
“Ya, Insya Allah akan ditindaklanjuti, tapi untuk tahun anggaran 2026,” ujar Ati saat dihubungi terpisah.
Ati menjelaskan, area yang kini digunakan sebagai ruang tunggu pasien awalnya memang bukan dirancang untuk itu.
Area tersebut, kata Ati, sebelumnya akan difungsikan sebagai tempat parkir ambulans di depan Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“Tadinya itu memang bukan untuk ruang tunggu pasien, tapi untuk tutupan ambulans supaya tidak kehujanan dan kepanasan, karena letaknyan di depan IGD,” katanya.
Namun, lanjut Ati, seiring berjalannya waktu, area tersebut dialihfungsikan sementara agar keluarga pasien bisa menunggu di satu tempat yang mudah dijangkau.
“Daripada menunggu di mana-mana, kasihan. Maka kami alihfungsikan sementara supaya mereka bisa berkumpul di situ,’ tuturnya.
“Di belakang sebenarnya sudah ada taman dan masjid untuk istirahat, tapi mereka lebih nyaman di situ, karena dekat dengan IGD,” ujarnya.
Ia menambahkan, pihaknya akan segera merancang perbaikan ruang tunggu agar lebih nyaman, bersih, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
“Ke depan, sesuai arahan Pak Gubernur, kita akan perbaiki ruang tunggu agar lebih nyaman dan manusiawi,” pungkasnya. ***

















