BANTENRAYA.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang mengunjungi tempat pemprosesan sampah akhir (TPA) Benowo di Kota Surabaya. Provinsi Jawa Timur dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surakarta (Solo), Provinsi Jawa Tengah.
Kunjungan kerja tersebut dalam rangka studi tiru atau mencontoh program Pengelolaan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) yang akan dibangun di Kabupaten Serang.
Wakil Bupati Serang Najib Hamas mengatakan, di TPA Benowo sudah lebih dulu mengelola sampah menjadi energi listrik dan sudah menghasilkan sampah lebih dari 1.000 ton perhari.
“Kalau di Solo itu kerjasama dengan pihak ketiga, kemudian disini TPA Benowo Kota Surabaya sudah menghasilkan listrik dari sampah 1,000 ton perhari,” ujarnya.
Ia menjelaskan, pengelolaan sampah baik di Kota Surakarta maupun di Kota Surabaya sudah melakukan pola yang sama yakni menggunakan sistem bioteknologi.
“Ini bagian dari ikhtiar Kabupaten Serang yang mendapatkan program PSEL. Kemudian peran masyarakat mengelola sampah tetap harus kita upayakan dari hulu sampai hilir, sehingga PSEL ini titik akhir penyelesaian sampah,” katanya.
BACA JUGA: Pemkot Cilegon Fokus Optimalkan Tandon untuk Cegah Banjir
Najib, memastikan pemerintah tetap berupaya melakukan pemberdayaan masyarakat dengan mengedukasi supaya bijak mengelola sampah.
“Ini harus gotong royong semua masyarakat, agar tetap menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya,” jelasnya.
Ia mengungkapkan, pada 2026 mendatang Pemkab Serang mulai melakukan pembangunan PSEL di Desa Angsana, Kecamatan Mancak dengan syarat bisa menghasilkan 1000 ton perhari.
“Mudah-mudahan masyarakat tetap kondusif mendukung niat kita semua, karena sampah ini adalah permasalahan kita semua, kita carikan solusi secara bijak sesuai ketentuan perundang-undangan,”paparnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Serang Zaldi Dhuhana mengatakan, pihaknya akan membeli sebanyak 40 armada pengangkut sampah sebagai bentuk komitmen dalam rangka menyelesaikan masalah sampah.
“Tahun ini kita akan ada pembelian mungkin di atas 40 armada untuk melengkapi, tahun depan kita akan beli lagi. Jadi ketika sudah jadi PSEL nya di tahun 2028 atau 2029 kita sudah siap untuk menyetorkan sampahnya ke PSEL,” ujarnya.
Pihaknya juga berencana melakukan kerja sama dengan Pemerintah Kota Serang dan Kota Cilegon supaya bisa menghasilkan sampah 1.000 ton perhari untuk diubah menjadi energi listrik.
“Dari gabungan tiga lokasi bisa lebih. Jadi kita tentunya nanti tidak akan ada lagi pendamping di tiga area itu, semuanya bisa masuk ke PSEL,” katanya. ***

















