BANTENRAYA.COM – Balai Pelestarian Kebudayaan atau BPK Wilayah VIII melakukan ekskavasi di kawasan barat Sungai Cibanten, Kota Serang untuk menelusuri jejak Cornelis de Houtman, pelaut Belanda pertama yang datang ke Nusantara pada tahun 1596.
Lokasi ini diduga sebagai jalur masuk awal Cornelis de Houtman ke Banten dalam upaya menjalin hubungan dagang dengan Kesultanan Banten.
Kegiatan ekskavasi ini bertujuan untuk memetakan kembali toponim bersejarah Pabean, yang disebut-sebut sebagai kawasan penting dalam aktivitas kepabeanan dan perdagangan internasional masa lampau.
BACA JUGA: Spoiler Drakor A Hundred Memories Episode 5 Sub Indo: Momen Seru Young Rye, Jong Hee dan Jae Pil
Berdasarkan data sejarah dan peta lama, lokasi ini diperkirakan berada tidak jauh dari Benteng Speelwijk.
Benteng Speelwijk merupakan benteng peninggalan Belanda yang dibangun pada tahun 1682–1683 di sudut barat laut tembok kota Banten.
Ekskavasi ini penting untuk menelusuri dinamika pertemuan budaya Eropa dan Nusantara pada akhir abad ke-16, sekaligus mengungkap kembali identitas kawasan pelabuhan lama Banten.
BACA JUGA: Pelatih Persita Carlos Pena Harapkan Motivasi Extra Kepada Para Pemain Lawan Persib
Temuan awal yang ditemukan oleh tim BPK Wilayah VIII yaitu berupa struktur bata kuno, serpihan keramik, dan fragmen logam.
Temuan-temuan ini memperkuat dugaan bahwa kawasan ini memiliki fungsi strategis dalam aktivitas perdagangan dan pelayaran internasional.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata “pabean” memiliki arti instansi (jawatan, kantor) yang mengawasi, memungut, dan mengurus bea masuk (impor) dan bea keluar (ekspor), baik melalui darat, laut, maupun melalui udara.
Sehingga nama kampung Pabean di daerah ini kemungkinan ada kaitan dengan keluar masuknya kapal dari berbagai negara ke Kesultanan Banten.
Jadi bisa saja di lokasi itu dahulu ada aktivitas kepabean, mengingat Banten adalah jalur perdagangan internasional kala itu. ***