BANTENRAYA.COM – Saat ini Pemerintah Kota Cilegon sedang gencar mencari dana dari berbagai macam sumber, Walikota Cilegon Robinsar memastikan pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU) dapat terbangun.
Pembangunan JLU di Kota Cilegon menjadi salah satu program dari kepemimpinan Robinsar dan Fajar.
Bahkan, Robinsar telah menerapkan skema untuk meminjam dana biaya pembangunan JLU sebesar Rp 200 milar dari PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero).
Robinsar mengatakan, JLU sangat dibutuhkan untuk pengembangan industri dan pengembangan wilayah Kota Cilegon dalam segi pembangunan.
Kata dia, Kota Cilegon memerlukan pengembangan wilayah yang baru dalam wajah Kota Cilegon untuk dapat berdampak pada investasi.
BACA JUGA : Program JLU Cilegon Disebut Sudah Masuk RKPD, Robinsar Bakal Cari Sumber Pendanaan
“Makanya kita butuh pengembangan wilayah baru, wilayah masih hijau dan masih perlu di eksplor lebih lanjut supaya bisa berdampak investasi,” katanya kepada Banten Raya saat ditemui di Kantor Walikota Cilegon, Senin 22 September 2025.
Robinsar menjelaskan, jika JLU telah terbangun nanti maka akan membantu pengembangan Kota Cilegon dalam berbagai aspek.
“Kalau investasi masuk itu bisa mengurangi pengangguran, PAD meningkat, pengembangan daerah, jadi akan kita dorong itu,” jelasnya.
Dirinya memastikan pembangunan dari JLU ini tak ada dasar kepentingan apapun, murni untuk pembangunan wilayah Kota Cilegon menjadi lebih maju.
“JLU ini tidak ada kepentingan apapun, ini murni dalam rangka menjalankan janji politis, dan kebutuhan masyarakat,” tuturnya.
Adapun angka pembangunan JLU mencapai Rp 500-600 miliar, tetapi untuk pembebasan lahan sudah dianggarkan oleh Pemkot Cilegon sebesar Rp 100 miliar.
BACA JUGA : Robinsar Siap Kejar Persyaratan dan Mekanisme Pinjaman Duit Rp300 Miliar
Ia mengungkapkan, adapun skema peminjaman dana pembangunan JLU yakni bunganya hanya 5 persen, maka jika terealisasi pada tahun 2025 ini Pemkot Cilegon hanya membayar biaya provice saja.
“Kalau di acc itu nanti mulai pembayarannya tahun 2027, dengan total pinjaman Rp 200 miliar ya,” ujarnya.
Namun, jika Pemkot Cilegon tidak dapat membayar utangnya, maka nanti akan terpotong dari Dana Alokasi Umum (DAU).
“Iya terpotong langsung dari DAU kalau kita ga bisa bayar,” pungkasnya. (***)
















